Selasa, 24 Desember 2013

Romance Escargot (Part 1)


( Romantic Love )
Author : Dini . Widianti ( 963 )
Cast : Han-Kyu Couple
Genre : Sweet romance, Drama
Length : Naskah
Rate : Teenage
Note :




Han-Kyu story of romance are begin's


Bab : 1 ( The Sweet of Memories )


" Apa kau tahu cinta itu apa ? Jangan tanya aku, karena aku baru mengetahuinya setelah mengenalmu. Aku mencintaimu setelah tadi pagi kita bertemu dan anehnya sorenya lagi aku merasakan hal yang sama ketika berpapasan denganmu, siang bahkan malam aku selalu merasakan hal yang sama ketika secara tidak sengaja bertatap muka denganmu. Bisa di simpulkan bahwa cinta itu bisa terjadi dalam waktu yang tidak dapat di tentukan, pagi, siang, sore, malam itu di namai cinta......... Bahkan kau akan merasakan jatuh cinta setiap detik hanya dengan melihatku, karena aku akan selalu berada di dekatmu, bersamamu dan itu di namai cinta "


- Happy Cooking ( Reading ) -

Pria itu melirik ke arah jalanan yang terlihat dari sekat-sekat kayu dan kaca yang terpasang di segala sisi dapur cafe sebagai batas tembok. Pandanganya teralih pada seorang gadis yang berdiri tepat di bawah lampu merah di seberang jalan, menghalangi langkah kerumunan orang yang berlalu lalang di sana. Gadis itu tersenyum, dress selututnya yang berwarna turqoise sedikit terangkat ketika angin musim semi yang hangat berhembus membentur tubuhnya yang keras.
Gadis itu berdiri cukup lama di sana, bahkan hingga rambu lalu lintas berganti warna. Dan sekarang ia mendongak ke atas, menatap langit dengan mata yang terpejam. Cantik, dan hanya kata itulah yang muncul pertama kali di otak si pria.
Pria itu tersenyum kecil, menggelengkan kepalanya pelan yang di singgahi sebuah topi putih  berbentuk tabung, sementara tubuh bagian atasnya di balut oleh aprron berwarna senada dengan jahitan berwarna merah di samping dada kanannya bertuliskan ' Chef '. Sepertinya virus cinta sudah meracuni otaknya, menyebabkan ketergantungan yang berlebihan untuk melihat wajah cantik di seberang jalan sana.
Oh, ayolah ! Tidak ada waktu untuk memperhatikan gadis itu lagi.
Belajar selama 5 tahun di paris ternyata membuahkan hasil yang cukup baik ketika ia kembali ke korea dan memutuskan untuk membuat makanan prancis.
Kyuhyun menghela nafas pelan, semua pelayanan sepertinya sudah pulang dan di cafe masih tersisa beberapa pengunjung yang memesan banyak menu makanan. Pria itu membawa nampan peraknya yang berisikan, escargot, ratatouille dengan tambahan kentang dan roti, tak lupa wine yang di sajikan hanya setengah atau seperempat ukuran dari gelas yang di gunakan.
Pria itu berhenti di tempat, alasan dia menghentikan langkahnya saat itu juga karena matanya menemukan satu titik fokus yang tiba-tiba saja membuat dadanya berdetak tak karuan, seakan ada ratusan sayap kupu-kupu yang melesak, terbang dan mengepak dari hatinya. Ajaib, langkahnya malah menuntunnya untuk berjalan menghampiri meja yang di tempati seorang gadis di ujung ruangan cafe,gadis yang di seberang jalan tadi dia lihat dan bodohnya lagi otaknya tak bisa bekerja dengan baik, sibuk merutuki kedua tangannya yang bergetar hebat dengan nampan perak di antara keduanya.
Oh, sial ! Cho Kyuhyun, perhatikan langkahmu. Hampir saja pria itu menendang sebuah tas milik pengunjung yang di letakan di bawah meja, sepertinya tidak ada waktu baginya untuk bersikap waras. Coba pikirkan, gadis itu bukanlah pesulap, penyihir atau sebagainya yang berhubungan dengan dunia hitam, tapi anehnya lagi kenapa bisa gadis itu membuat kyuhyun tetap fokus menatapnya tanpa memikirkan keadaan sekitar dan berasumsi pada dirinya sendiri bahwa ia memang sudah gila termakan ilmu sihir. Oh, ayolah cho kyuhyun ! Hentikan pikiran kolotmu, mana ada ilmu seperti itu di zaman sekarang ini dan yang ada malah kau jatuh cinta padanya.
Benar-benar bodoh!
" Anda mau pesan apa ?" Tanya pria itu setelah menemukan letak pita suaranya, matanya fokus memandang wajah cantik yang tengah serius membaca daftar makanan yang terdapat dalam buku menu.
Astaga, jangan terus di pandang cho kyuhyun ! Wajah pria itu tiba-tiba bersemu merah, bahkan pria itu ingin sekali mengikat jantungnya agar tidak terlalu berdetak dengan hebat dan menimbulkan dentuman yang sangat keras. Dadanya yang entah kenapa tiba-tiba berkerja di batas normal , menyebabkan peredaran darah yang mengalir di tubuhnya menjadi terhambat dan tidak sampai ke otak. Membuatnya terlihat seperti seorang idiot.
" Coffee " Jawab gadis itu tanpa pikir panjang. Suara lembutnya mengalun indah, kyuhyun tidak perduli bagaimana gerakan bibir gadis itu ketika bicara atau bagaimana bentuknya karena yang jelas dia sangat menyukai suara itu, suara yang membuatnya dirinya merasa tenang.
" Baik, silahkan menunggu sebentar " Pria itu dengan segera meletakan nampan perak yang di bawanya pada pengunjung yang memesan kemudian berlalu kembali ke dapur, menyiapkan cangkir kopi, beserta kopi panas dan krim putih yang berada di atas meja. Tiba-tiba pandangan teralih pada vas bunga besar yang berada di samping penggorengan, kelihatannya tadi pagi ryeowook baru membeli bunga mawar tersebut.
Kyuhyun menata bahan-bahan yang dia perlukan di atas nampan dan bunga yang sengaja dia simpan di dalam saku kemeja yang berlapiskan appron putih dari luar.
Pria itu menghela nafas pelan, lalu berjalan ke luar dan menghampiri meja paling ujung yang kini menjadi satu titik yang paling nyata di depannya.
" Apa memang seperti ini pelayanannya ?" Tanya gadis itu dengan satu tangan yang berada di atas meja, memangku dagunya di sana.
" Oh, iya. " Sebenarnya tidak juga, dan baru pertama kalinya kyuhyun melayani pengunjung di luar. Jika bukan karena gadis itu dan demi melihatnya lebih lama pasti pria itu enggan untuk melakukannya.
Kyuhyun meletakan cangkir berwarna broken white di atas meja, kemudian secara perlahan ia mulai menuangkan kopi hitamnya ke sana. Tercium aroma harum yang menguar, menggoda indra penciuman mereka. Pria itu melanjutkan langkah berikutnya dengan penuh ketelitian menuangkan krim putih, membentuk bunga tanda musim semi, hangat seperti kopi dan manis seperti krim yang membentuk bunga tersebut.
" Umm, chogiyo ( Anda ) " Kepalanya yang tadinya menunduk karena membuat formula kopi kini mendongak, dan detik berikutnya mata mereka bertemu. Cukup lama hingga keduanya tersadar dan sama-sama memalingkan wajahnya dengan kedua sisi yang sudah bersemu merah.
" Gomawo (Terimakasih) "
" Cheonmayo (Sama-sama) " Balas kyuhyun lalu memasukan tangannya ke dalam saku kemeja, mengambil setangkai rose yang sudah ia persiapkan sebelumnya.
" Ige  (ini )" Pria itu menarik tangannya dari dalam saku kemeja, mengulurkan kelopak-kelopak cantik rose yang berada dalam genggaman tangannya.
Jika bermaksud untuk mendekati seorang gadis dengan setangkai bunga, kemudian mengajaknya berkenalan. Well, kau pintar sekali Cho Kyuhyun.
" Kami sedang mengadakan promosi, bagi siapa saja yang membeli kopi di sore hari dan menjelang tutup maka akan mendapatkan setangkai rose ini " Gumamnya pelan, sebenarnya ia yakin berucap dengan benar, namun tak yakin dengan apa yang gadis itu dengar. Ia  mencoba tersenyum, terlihat janggal karena sedikit di paksakan.
Kyuhyun memandang lurus gadis yang ada di depannya dengan ragu, tangan kirinya terangkat dan jemari lentiknya bermain di sekitar tengkuk, mengacak anak rambut yang berada di punggung kepalanya sebagai cara terampuh mengalihkan perasaan gugup yang tengah ia dera.
Gadis yang ada di hadapannya itu tersenyum malu, tangannya terulur mengambil bunga rose yang ada dalam genggaman kyuhyun dengan sedikit ragu.
" Gomawo (Terima Kasih) "

***


***
" Bodoh, jika aku mengatakan tidak ada alasan untuk jatuh cinta. Itu semua hanya kebohongan besar . Coba pikirkan, bagaimana bisa ada seseorang yang jatuh cinta tanpa alasan ? Aku mengatakan ini bukan tanpa sebab, karena setidaknya ada 1000 alasan lebih mengapa aku mencintaimu. Wajahmu, sorot matamu, caramu berbicara, punggungmu, rambutmu, sikapmu, kakimu, aroma tubuhmu bahkan pantulan siluet ketika kau berjalan. Aku bahkan merasa seperti orang idiot, menghitung berapa banyak alasan yang kau dengarpun sepertinya hanya akan membuahkan kesia-siaan. Intinya, aku jatuh cinta padamu. Apa kau puas ?"


Gadis itu mengenakan celana hotpans pendek miliknya, sweater berwarna abu yang membungkus tubuh kecil itu rupanya sudah berlapiskan kaus v-neck putih berbahan tipis. Gadis itu berjalan seperti biasanya, berhenti di persimpangan jalan sejenak untuk memperhatikan barisan-barisan cookies lezat dan cokelat yang baru di cetak dari balik etalase bakery yang berada tak jauh dari jalan raya.
Kepalanya bergerak naik turun mengikuti irama musik dari kedua earphone kecil yang meyumbat telinganya. Hanni berhenti di depan rambu lalu lintas, tepat saat beberapa orang yang berlalu lalang di sana tengah berdiri, menunggu lampu berubah warna dan perlahan mereka berjalan menyebrangi jalan sementara yang di lakukan gadis itu hanya mendongak, menatap terik matahari yang menyorot langsung wajah cantiknya, tersenyum di sana dengan satu tangan yang terangkat dan melebarkan jari-jari lentiknya, sehingga sengaja atau tidak sengaja sinar terik itu menembus langsung dari sela-sela jari tangannya yang terbuka.
Hanni tersenyum, menikmati udara hangat yang dia sukai ketika musim semi datang.
Berantakan, di mana kesan cantiknya berada ? Anak rambut yang acak-acakan di biarkan saja terangkat tertiup angin.
Tapi menurut kyuhyun yang kini tengah berdiri di depan pintu cafe itu, selalu berpikir bahwa hanya gadis itulah yang paling cantik ketika matanya terpejam, lalu sesaat kemudian terbuka dan dia bersumpah akan menjadikan gadis yang berada dalam pandangannya itu sebagai binar terindah dalam hidupnya.
Gadis itu melambaikan tangan padanya sesaat, rambu berganti sejenak menjadi warna dasar merah yang memaksa gadis itu untuk menambah lagi setiap detail langkah jenjangnya menuju cafe yang berada tak jauh dari seberang jalan.
" Chogiyo !" Teriaknya dengan senyum lebar menghiasi wajah. Setelah kyuhyun berpikir habis-habisan semalaman dan dia ternyata dia sudah memutuskan untuk tetap mengingat wajah cantik itu apapun resiko yang harus di tanggungnya. Oh, tidak ! Apa yang harus dia lakukan kali ini ? Menjalin hubungan dengan gadis itu atau langsung pada intinya saja hingga semua orang yang berada di rumah akan bersorak girang karena mendengarnya.
" Cantik, kenapa dia nampak lebih menyilaukan di bandingkan dengan mentari pagi ?" Gumam pria itu dengan serangkai pemikiran yang menggantung di kepalanya. Apa kau lupa Cho Kyuhyun ? Ini masih pagi dan kau menganggap dia adalah kumpulan sinar terang yang bisa menembus waktu dan memutarnya lebih cepat seakan detik itu pula kau tengah merasakan siang. Pagi adalah waktu terbaik dalam hidupnya karena setiap waktu itu pula dia dapat melihat visualisasi indah yang mungkin akan menjadi kebiasaan wajib baginya nanti jika sudah memiliki hanni. Siapa yang dapat menyangka jika gadis itu lebih cantik dari yang tengah kalian pikirkan.
Kyuhyun sontak mengerjap pelan, otak bodohnya terlalu berkarat dan nampaknya ia lupa memberikan sedikit pelumas,membuatnya bergerak hingga tak menyadari gadis cantik itu kini sudah berdiri di depannya, bukan di depan lagi nampaknya hanya beberapa senti dari wajahnya.
Jangan berpikir jika wajah putihnya kini bersemu merah atau bahkan memanas, karena yang terjadi malah sebaliknya. Tubuhnya menegang, wajahnya pucat dan peluh membasahi wajahnya. Entah berapa banyak dan besar efek yang akan terjadi pada tubuhnya jika ia terlalu sering berdekatan atau bahkan menatap wajah cantik itu terlalu lama dan tentunya terang-terangan.
" Chogiyo, kajja !! Aku mau membeli coffee enak buatanmu lagi " Serunya ramah lalu menarik tangan kyuhyun dan menggenggamnya hingga mereka kini berjalan bersisian ke dalam cafe.
Ada sejenis perasaan aneh yang meluap di dadanya, tumpah layaknya air bah yang mengalir deras hingga memberikan ketenangan tersendiri ketika ke lima jari lentik itu mengait erat dengan jemari tangannya.
" coffee buatanmu yang kemarin itu sangat enak, sehingga aku memutuskan untuk kembali ke cafe ini " Ujarnya pelan lalu melepaskan tautan jari mereka ragu sesampainya di dalam cafe. Tangan gadis itu terangkat, menyuapkan sebutir perment mint ke dalam mulutnya.
" Aku tunggu di meja ini, dan kau harus kembali dengan membawa secangkir coffee enak itu ke meja sana " Tangan hanni terangkat, menunjuk salah satu meja paling ujung yang menghadap langsung ke jalan. Barisan meja paling akhir di cafe tersebut.
" Ne " Jawab pria itu ragu lalu meninggalkan hanni sesaat kemudian. Kyuhyun kembali dengan nampan perak yang berada di antara kedua tangannya.
" Ige " Di letakannya nampan perak itu di atas meja, namun ada yang beda dengan keadaan nampan perak tersebut. Bukan hannya coffee yang berada di tengah-tengahnya namun juga sebuah permen loly berukuran besar dengan pita yang berada pada ujung tongkatnya.
" Apa ini ?" Tanya hanni sambil menunjuk permen loly yang berada di dalam nampan perak di depannya menggunakan jari telunjuk yang berlapiskan warna putih dan sentuhan artnail pada bagian kukunya.
" Setiap sore kami menawari juga permen loly bagi pengunjung wanita yang pergi sendirian ke cafe ini " Jelas pria itu sambil memperhatikan keadaan di sekitarnya, berharap hanni tidak menemukan seorang gadis yang juga sedang berada di cafe itu tanpa sesosok pasangan yang menemani, sepertinya. Kyuhyun menghela nafas pelan, rupanya memang hanya gadis itulah yang datang ke cafe tanpa pasangan. Bukannya apa-apa, permen loly yang tersedia hanya satu buah.
Hanni mengambil permen loly besar yang masih terbungkus rapih dengan plastik dari atas nampan, membuka kemasannya perlahan dan memakannya. Ekspresi yang tidak bisa di gambarkan ketika kedua mata gadis itu melebar. Kyuhyun merasakan jantungnya berdetak hebat,menunggu reaksi selanjutnya dari hanni.
" Wow, permen ini rasanya enak sekali " Komentar hanni . " Permen terlezat yang pernah aku makan " Pujinya terdengar berlebihan membuat kyuhyun tersenyum kaku menahan malu.
" Apa kau mau lagi ?"
Hanni menggeleng pelan, " Nanti kau bisa rugi jika terus memberikan bonus makanan padaku " Canda hanni, tertawa kecil dan sekali lagi gadis itu berhasil membuat kyuhyun kehilangan nalurinya sebagai seorang manusia untuk terus memompa jantungnya yang secara perlahan mulai berhenti bergerak ketika lengkungan indah itu menghiasi wajah yang luar biasa cantik di depannya.
" Tidak, asalkan kau mau datang ke cafe ku di lain waktu lagi, aku janji akan memberikan makanan terbaikku untukmu "
" Benarkah ?"
" Tentu saja " Jawab kyuhyun pasti. " Asalkan kau mau mengatakan siapa namamu " Jelasnya lagi seakan memberi satu kesepakatan dengan penawaran yang menggiurkan.
" Baiklah, akan aku pikirkan nanti "


***