Because i’m
stupid
Author : Dini Widianti
Cast
Han
Hyun Kyung As Hanni
Cho
Kyuhyun
Lee
Donghae
Kim
Hyeri
Genre : Romantic. Sad and hurt
Length : Oneshoot
RATE : All age
“
Karena aku bodoh, aku meminta maaf walau tak seharusnya aku melakukan hal
tersebut.
Karena
aku bodoh, aku menangis dan hal yang ku tangisi adalah yang tak pernah bisa aku
miliki.
Karena
aku bodoh bahkan aku merasa tak bisa bernafas ketika dunia ini baik – baik saja
tapi yang aku takutkan adalah dunia tak pernah menyadari bahwa aku telah
kehilangan kau yang paling berharga.
Aku
mencoba mennghalangimu untuk tidak pergi, tapi yang ku dapatkan adalah tatapan
acuh darimu. Aku mencoba menutup mulutku karena aku bodoh, aku takut tidak bisa
menahan kalimat itu. Walaupun aku bisa melakukannya, tapi kalimat ‘ aku
mencintaimu ‘ berbekas di hatiku dan tidak akan pernah bisa terhapuskan.
Karena
aku hanyalah seorang wanita bodoh.
Yang
mencintaimu dengan setulus hati.
Karena
aku hanyalah seorang wanita bodoh, aku akan selalu mencintaimu walaupun kau
berbalik menyakitiku. Karena aku bodoh, aku tidak apa-apa dan aku akan
berpura-pura tidak merasakannya.
Karena
aku bodoh, aku akan tertawa saat ku pikir itu menyakitkan.
Karena
aku wanita bodoh yang akan selalu mengikutimu layaknya bayangan.
Karena
aku bodoh, bahkan aku berpura-pura tidak tahu saat aku berjalan satu langkah
menghampirimu dan kau malah berjalan dua langkah menjauhiku.
Tidakah
kau tahu ?
Karena
aku bodoh, bahkan aku bertahan untuk terus mencintaimu.
Apakah
kau tahu !! Aku mencintaimu, apa kau tahu ? Aku menginginkanmu !!
Jika
kau memiliki mata maka lihatlah ! Jika tidak bisa maka dengarlah dan jika itu
masih tidak bisa maka rasakanlah dengan hatimu.
Karena
kau dapat menutup matamu dari segala hal yang tidak ingin kau lihat, karena kau
dapat menutup telingamu dari segala hal yang tidak ingin kau dengar, tapi kau
tidak dapat menutup hatimu dari segala hal yang sedang kau rasakan.
Karena
aku bodoh, aku mengajarimu, walaupun aku bodoh aku mengerti dirimu.
Aku
memang bodoh, bahkan aku mengatai diriku sendiri dengan panggilan bodoh.
Karena
aku bodoh bahkan aku merasa lembayung senja berbicara padaku dan berkata ‘ Jika
dia menyakitimu kenapa kau tidak meninggalkannya ?” Dan karena aku bodoh bahkan
aku tidak mempunyai jawaban tepat untuk membalasanya dan aku hanya bisa
menjawab. “ Jika itu kau, mampukah lembayung senja meninggalkan langit ? Jika
itu terjadi maka tidak ada lagi senja yang terjadi dan jika itu terjadi maka
tidak akan ada lagi cinta yang bodoh. Mencintai tanpa banyak berharap”
_Happy Reading _
“ Apa
kau mau berjanji tidak akan pernah
meninggalkanku dalam keadaan apapun ?”
“ Tentu saja, aku tidak akan pernah
meninggalkanmu “
“ Walaupun aku sudah tidak cantik
lagi ?”
“ Benar, walaupun kau sudah tidak
cantik lagi , tapi apapun yang terjadi kau tetap yang tercantik untukku “
Gadis
itu berjalan menyusuri sisi torotoar yang
di selimuti salju tipis, tangannya menggapai dan meraba pinggiran besi
penyanggah yang berada di sisi pembatas jalan sementara tangan satunya lagi ia
gunakan untuk mengatur tongkat yang menuntunnya melangkah agar tidak terjatuh.
Musim dingin ke 3 tanpa dirinya, ia sudah terbiasa. Gadis
itu memandang lurus ke depan, kedua sudut bibirnya melengkung, memaksa untuk
memberi seutas senyum seolah mengatakan bahwa ia baik – baik saja.
Hari ini, selalu seperti itu setiap paginya. Ia berjalan
sendiri menuju sebuah taman yang letaknya tak jauh dari toko bunga yang ia
miliki. Untuk apa ? Untuk menunggu pria itu datang kembali .
Senyum kecil itu perlahan pudar, gadis itu menggerakan
tongkat yang di genggamnya untuk memastikan bahwa di sekelilingnya tidak ada
orang lain dan setelah itu tangannya bergerak menggapai pinggiran kursi kayu lalu
menempatkan tubuhnya ringkihnya di sana. Sejenak gadis itu terdiam dalam
lamunannya, wajah datar dengan pandangan kosong tanpa ekspresi.
Haruskah ia mengatakannya ? Bahwa ini terasa sakit ?
Tak terasa, butiran bening itu membendung dan menganak
sungai di ujung matanya sebelum akhirnya melesat membasahi kedua sudut
wajahnya. Uap putih keluar dari mulutnya karena udara yang begitu dingin, namun
ia tetap tidak menghiraukannya. Ia sudah terbiasa bahkan karena terlalu
terbiasanya bahkan ia sudah tidak dapat membedakan lagi seperti apa rasanya
udara dingin dan panas .
Tangan kiri gadis itu
bergerak, memukul dadanya pelan seolah ada sesuatu yang membuat dadanya terasa
begitu sakit.
Tanpa gadis itu sadar dan bahkan gadis itu takkan pernah
bisa menyadarinya, beberapa saat setelah ia berada di sana ada seorang pria
yang memperhatikannya sambil bersandar pada sebuah batang pohon. Kedua
tangannya terkepal lalu bergumam pelan.
“ Sial, kenapa aku harus selalu perduli padanya “ Kenapa dia bisa serapuh ini hanya dengan
melihat air mata gadis itu ? Pria itu menggigit bibir bawahnya dan memutuskan
untuk pergi tapi sebuah suara isakan membuatnya berhenti dan memutuskan untuk
berbalik dan menghampiri gadis itu, gadis yang sudah 3 tahun ini mengisi
hari-harinya, gadis yang selalu terlihat berwajah pucat dan ekspresi yang tidak
dapat di jelaskan dengan pandangan kosongnya.
“ Berhentilah menangis, aku benci melihatnya “
“ Aku tidak menangis, aku hanya
tidak dapat mengontrol emosiku “ Sangat lucu rasanya, mendengar tiba-tiba saja
gadis itu mengatakannya dengan lugas dan tegas seolah tidak meraskan lelehan
besi berkarat yang perlahan memuai dan menyusut begitu cepat hingga memenuhi
dasar hatinya yang telah terluka.
“ Kau berbohong, aku melihatnya
dengan jelas kau menangis. Dan kau kembali menagis untuk seorang pria pengecut
yang sudah meninggalkanmu“ Lubang hitam, akankah kau tahu bagaimana hal itu
bisa terjadi ? Semua bisa terjadi hanya karena sebuah kalimat. Layaknya belati
kecil yang mengikis perlahan hatimu hingga habis. Sakit, yang teramat sakit.
“ Aku tidak akan menangisi sesuatu yang tidak pernah aku
miliki “ Berat rasanya untuk mengatakan hal tersebut, tapi apa yang terjadi
jika nyatanya hanni ingin sekali memiliki hal yang tidak pernah bisa untuk di
milikinya itu.
“Bagaimana bisa kau berkata seperti
itu ? bukankah tidak ada yang pernah bisa menggantikan posisinya di dalam
hatimu ?” Lee donghae berbalik, meliriknya sesaat dengan wajah datar dan
dingin. Kedua sudut bibirnya terangkat, mengulaskan senyum tipis, nyatanya
sangat tipis.
“ Kau “ Suara hanni membuat donghae bergidik
terkejut “ Tak seharusnya mengatakan hal seperti itu. Dia lebih baik di
bandingkan denganmu “ Donghae melirik gadis
yang duduk tak jauh darinya tersebut, memandangnya dengan tatapan terkejut. Pria
itu menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum kecut, mendengus kesal. Pada
kenyataannya dia sudah berusaha menjadi yang terbaik, tetapi gadis itu tetap
saja tidak pernah menanggapinya.
“Apapun yang kau katakan, aku selalu
berpikir bahwa pada nyatanya akulah yang terbaik untukmu “Pria itu bersedih,
demi apapun ! Sejujurnya pria yang ada di sampingnya itu ingin sekali merangkul
gadisnya, membawa ia ke dalam pelukannya. Namun itu semua terasa mustahil
untuknya. Karena hanni tidak pernah menginginkan keberadaannya .
“ Terserah apa katamu “ Ujar gadis itu
terdengar kasar dan dingin. Astaga ! Terdengar kejam sekali.
“ Kenapa kau melakukan ini padaku ?
Tidakah kau tahu aku sangat mencintaimu ?” Air mata dengan kurang ajarnya turun membasahi
kedua sisi wajahnya tanpa halangan apapun. Entahlah pria itu akan tertawa atau
bahkan meneriakinya yang terlihat lemah karena menjatuhkan cairan bening
tersebut.
“ Tidak ada yang perlu aku katakan
lagi. Semuanya sudah jelas, aku mencintai kyuhyun ! Dan sampai kapanpun aku
akan tetap menunggunya untuk kembali “ Gadis
itu hendak pergi namun dengan segera donghae menahan lengan hanni , merasakan
kehangatan yang terjadi ketika kulit mereka bersentuhan secara langsung.
“ Aku benci memohon seperti ini !
Tapi sungguh, aku mencintaimu “
Gadis itu menghembuskan nafas pelan,
menarik tangannya cepat dalam satu kali hentakan.
“ Berhentilah mencintaiku karena aku
sama sekali mencintaimu donghae-ssi. Kau temanku, aku tidak bisa mencintaimu“
Mati rasa,apa yang harus pria itu lakukan kini ?
“ Kata itu terdengar murahan sekali
hanni, tidakah kau tahu ? Pria itu mungkin
sudah memiliki gadis lain di sana tidakah kau merasa merusak kebahagiaan
orang lain dan dirimu sendiri dengan terus berharap dan memikirkannya ?”
setelah pria itu mengatakan hal tersebut, ia meninggalkan hanni sendirian di
sana dan tanpa gadis itu ketahui bahwa kini ia telah sendiri, benar-benar
sendiri karena ia sudah tidak memiliki orang yang mencintainya lagi dengan
sepenuh hati.
“ Aku memang gadis jalang !! Aku jalang !! Aku
hanya seorang gadis bodoh, apa kau puas ? Kau puas Lee donghae !!!?” Teriak
gadis itu membuat langkah donghae terhenti. Pria itu memejamkan kedua matanya
sejenak, tangan kanannya terangkat, memukul dadanya yang sesak pelan. Bagaimana
caranya agar dia bisa terlepas dari segala dilema dan penderitaan yang mereka
berdua jalani.
“ Ya, Tuhan. “ Tubuh hanni melemas,
kakinya yang berpijak tidak mampu menahan tubuhnya untuk bertumpu dan berdiri
hingga akhirnya secara perlahan tubuh ringkih itu meringkuk, memeluk kedua
lututnya dengan bahu yang bergetar, mencoba menahan isakan agar tidak
terdengar.
Pria itu memejamkan matanya sesaat,
setelah itu berlalu pergi meninggalkan hanni yang tengah meringkuk sendiri di
sana.
**