Like Spring change to be an
Auntumn
Tik...Tik
Bunyi daun kering berwarna
coklat kemerahan yang perlahan jatuh ke tanah.
Apa kau dapat merasakannya ?
Daun itu jatuh perlahan, berguguran dari tempat tertinggi. Layaknya perasaanku
yang mulai pupus perlahan dari tempat terdalam.
Karena aku merindukanmu hari
ini, awanpun bergerak lebih cepat dari biasanya. Gradasi warna yang indah dari
sinar sang surya yang mulai meredup,
bayangkan saja ada pelangi di ujung barat sana ! Seperti itulah rinduku padamu.
Aku merindukanmu, meskipun kau
melambaikan tangan di depanku.
Aku ingin mengatakan ‘ Aku
merindukanmu’. Tapi pada siapa ? Pantaskah aku mengatakannya pada orang yang
telah memiliki garis takdir sendiri, dan
sialnya sepanjang titik penyatuan itu bukanlah aku orangnya...Tidak ! Tidak,
tepatnya aku masih bukan orang yang pantas untuknya.
Apakah itu sebuah kebetulan ?
Betul-betul cinta yang bodoh !
Betul-betul mencintai seperti orang bodoh ! Dan bodohnya aku yang hanya tahu
dirimu seorang.
Karena aku bodoh, bahkan aku
bisa menemukan satu di antara jutaan
binar terindah di dunia ini.
Menatap langit, dan bayangkan
seisi dunia ini bertanya mengapa bisa aku menyukainya ? Pria yang bahkan tidak
pernah mau aku tatap ketika berbicara dengannya. Apa yang telah di lakukannya sampai
membuatku jatuh cinta ? Pertanyaan yang sudah ku ketahui dengan jelas
jawabannya.
Sangat bodoh memang jika aku mengatakan tidak ada alasan untuk
jatuh cinta. Itu semua hanya kebohongan besar . Coba pikirkan, bagaimana bisa
ada seseorang yang jatuh cinta tanpa alasan ? Aku mengatakan ini bukan tanpa
sebab, karena setidaknya ada 1000 alasan lebih mengapa aku mencintaimu. Aku
bahkan merasa seperti orang idiot, menghitung berapa banyak alasan yang kau
dengarpun sepertinya hanya akan
membuahkan kesia-siaan.
Dari ujung terkecil hingga segala hal
yang ada pada dirimu telah aku jadikan alasan mengapa aku harus tetap bernafas
dan jaminan agar jantungku tetap
berdetak.
Tidak selamanya musim gugur itu
menyedihkan, walau kau torehkan sayatan kecil yang menyakitkan. Musim gugur
tetaplah musim gugur, seperti takdirnya.
Kau dengar, musim itu layaknya sebuah
siklus. Mereka akan berganti setiap 3 bulan sekali. Dan daun yang berguguran itu akan menemukan segarnya kembali pada
waktunya. Seperti itu, selalu sama dan berputar.
Jika aku boleh memilih, aku tidak akan
memetik bunga yang indah bahkan jika seseorang memberiku sekebun tanaman botani
tersebut.
Kemungkinan jutaan bunga di luar sana
akan mati dan layu jika tidak kau rawat.
aku hanya akan menjadi pohon akasia,
hanya satu namun akan tetap tumbuh dan bertahan meskipun itu musim gugur.
Kau pun akan tahu saat kembali
menyakitiku.
( Dini.Widianti )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar