Rabu, 06 November 2013

Teaser ( When love is'nt perfect)



Because i’m stupid
    
 Author : Dini Widianti
Cast
Han Hyun Kyung As Hanni
Cho Kyuhyun
Lee Donghae
Kim Hyeri
Genre : Romantic. Sad and hurt
Length : Oneshoot
RATE : All age

          




“ Karena aku bodoh, aku meminta maaf walau tak seharusnya aku melakukan hal tersebut.
Karena aku bodoh, aku menangis dan hal yang ku tangisi adalah yang tak pernah bisa aku miliki.
Karena aku bodoh bahkan aku merasa tak bisa bernafas ketika dunia ini baik – baik saja tapi yang aku takutkan adalah dunia tak pernah menyadari bahwa aku telah kehilangan kau yang paling berharga.

Aku mencoba mennghalangimu untuk tidak pergi, tapi yang ku dapatkan adalah tatapan acuh darimu. Aku mencoba menutup mulutku karena aku bodoh, aku takut tidak bisa menahan kalimat itu. Walaupun aku bisa melakukannya, tapi kalimat ‘ aku mencintaimu ‘ berbekas di hatiku dan tidak akan pernah bisa terhapuskan.

Karena aku hanyalah seorang wanita bodoh.
Yang mencintaimu dengan setulus hati.
Karena aku hanyalah seorang wanita bodoh, aku akan selalu mencintaimu walaupun kau berbalik menyakitiku. Karena aku bodoh, aku tidak apa-apa dan aku akan berpura-pura tidak merasakannya.
Karena aku bodoh, aku akan tertawa saat ku pikir itu menyakitkan.
Karena aku wanita bodoh yang akan selalu mengikutimu layaknya bayangan.
Karena aku bodoh, bahkan aku berpura-pura tidak tahu saat aku berjalan satu langkah menghampirimu dan kau malah berjalan dua langkah menjauhiku.

Tidakah kau tahu ?
Karena aku bodoh, bahkan aku bertahan untuk terus mencintaimu.
Apakah kau tahu !! Aku mencintaimu, apa kau tahu ? Aku menginginkanmu !!
Jika kau memiliki mata maka lihatlah ! Jika tidak bisa maka dengarlah dan jika itu masih tidak bisa maka rasakanlah dengan hatimu.
Karena kau dapat menutup matamu dari segala hal yang tidak ingin kau lihat, karena kau dapat menutup telingamu dari segala hal yang tidak ingin kau dengar, tapi kau tidak dapat menutup hatimu dari segala hal yang sedang kau rasakan.
Karena aku bodoh, aku mengajarimu, walaupun aku bodoh aku mengerti dirimu.
Aku memang bodoh, bahkan aku mengatai diriku sendiri dengan panggilan bodoh.
Karena aku bodoh bahkan aku merasa lembayung senja berbicara padaku dan berkata ‘ Jika dia menyakitimu kenapa kau tidak meninggalkannya ?” Dan karena aku bodoh bahkan aku tidak mempunyai jawaban tepat untuk membalasanya dan aku hanya bisa menjawab. “ Jika itu kau, mampukah lembayung senja meninggalkan langit ? Jika itu terjadi maka tidak ada lagi senja yang terjadi dan jika itu terjadi maka tidak akan ada lagi cinta yang bodoh. Mencintai tanpa banyak berharap”

                            _Happy Reading _


   “ Apa kau mau  berjanji tidak akan pernah meninggalkanku dalam keadaan apapun ?”
“ Tentu saja, aku tidak akan pernah meninggalkanmu “
“ Walaupun aku sudah tidak cantik lagi ?”
“ Benar, walaupun kau sudah tidak cantik lagi , tapi apapun yang terjadi kau tetap yang tercantik untukku “
    

Gadis itu berjalan menyusuri sisi torotoar yang  di selimuti salju tipis, tangannya menggapai dan meraba pinggiran besi penyanggah yang berada di sisi pembatas jalan sementara tangan satunya lagi ia gunakan untuk mengatur tongkat yang menuntunnya melangkah agar tidak terjatuh.
Musim dingin ke 3 tanpa dirinya, ia sudah terbiasa. Gadis itu memandang lurus ke depan, kedua sudut bibirnya melengkung, memaksa untuk memberi seutas senyum seolah mengatakan bahwa ia baik – baik saja.
Hari ini, selalu seperti itu setiap paginya. Ia berjalan sendiri menuju sebuah taman yang letaknya tak jauh dari toko bunga yang ia miliki. Untuk apa ? Untuk menunggu pria itu datang kembali .
Senyum kecil itu perlahan pudar, gadis itu menggerakan tongkat yang di genggamnya untuk memastikan bahwa di sekelilingnya tidak ada orang lain dan setelah itu tangannya bergerak menggapai pinggiran kursi kayu lalu menempatkan tubuhnya ringkihnya di sana. Sejenak gadis itu terdiam dalam lamunannya, wajah datar dengan pandangan kosong tanpa ekspresi.
Haruskah ia mengatakannya ? Bahwa ini terasa sakit ?
Tak terasa, butiran bening itu membendung dan menganak sungai di ujung matanya sebelum akhirnya melesat membasahi kedua sudut wajahnya. Uap putih keluar dari mulutnya karena udara yang begitu dingin, namun ia tetap tidak menghiraukannya. Ia sudah terbiasa bahkan karena terlalu terbiasanya bahkan ia sudah tidak dapat membedakan lagi seperti apa rasanya udara dingin dan panas .
Tangan  kiri gadis itu bergerak, memukul dadanya pelan seolah ada sesuatu yang membuat dadanya terasa begitu sakit.
Tanpa gadis itu sadar dan bahkan gadis itu takkan pernah bisa menyadarinya, beberapa saat setelah ia berada di sana ada seorang pria yang memperhatikannya sambil bersandar pada sebuah batang pohon. Kedua tangannya terkepal lalu bergumam pelan.
“ Sial, kenapa aku harus selalu perduli padanya “  Kenapa dia bisa serapuh ini hanya dengan melihat air mata gadis itu ? Pria itu menggigit bibir bawahnya dan memutuskan untuk pergi tapi sebuah suara isakan membuatnya berhenti dan memutuskan untuk berbalik dan menghampiri gadis itu, gadis yang sudah 3 tahun ini mengisi hari-harinya, gadis yang selalu terlihat berwajah pucat dan ekspresi yang tidak dapat di jelaskan dengan pandangan kosongnya.
“ Berhentilah menangis, aku benci melihatnya “
“ Aku tidak menangis, aku hanya tidak dapat mengontrol emosiku “ Sangat lucu rasanya, mendengar tiba-tiba saja gadis itu mengatakannya dengan lugas dan tegas seolah tidak meraskan lelehan besi berkarat yang perlahan memuai dan menyusut begitu cepat hingga memenuhi dasar hatinya yang telah terluka.
“ Kau berbohong, aku melihatnya dengan jelas kau menangis. Dan kau kembali menagis untuk seorang pria pengecut yang sudah meninggalkanmu“ Lubang hitam, akankah kau tahu bagaimana hal itu bisa terjadi ? Semua bisa terjadi hanya karena sebuah kalimat. Layaknya belati kecil yang mengikis perlahan hatimu hingga habis. Sakit, yang teramat sakit.
“ Aku tidak  akan menangisi sesuatu yang tidak pernah aku miliki “ Berat rasanya untuk mengatakan hal tersebut, tapi apa yang terjadi jika nyatanya hanni ingin sekali memiliki hal yang tidak pernah bisa untuk di milikinya itu.
“Bagaimana bisa kau berkata seperti itu ? bukankah tidak ada yang pernah bisa menggantikan posisinya di dalam hatimu ?” Lee donghae berbalik, meliriknya sesaat dengan wajah datar dan dingin. Kedua sudut bibirnya terangkat, mengulaskan senyum tipis, nyatanya sangat tipis.
“ Kau “ Suara hanni membuat donghae bergidik terkejut “ Tak seharusnya mengatakan hal seperti itu. Dia lebih baik di bandingkan denganmu “ Donghae  melirik gadis yang duduk tak jauh darinya tersebut, memandangnya dengan tatapan terkejut. Pria itu menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum kecut, mendengus kesal. Pada kenyataannya dia sudah berusaha menjadi yang terbaik, tetapi gadis itu tetap saja tidak pernah menanggapinya.
“Apapun yang kau katakan, aku selalu berpikir bahwa pada nyatanya akulah yang terbaik untukmu “Pria itu bersedih, demi apapun ! Sejujurnya pria yang ada di sampingnya itu ingin sekali merangkul gadisnya, membawa ia ke dalam pelukannya. Namun itu semua terasa mustahil untuknya. Karena hanni tidak pernah menginginkan keberadaannya .
“ Terserah apa katamu “ Ujar gadis itu terdengar kasar dan dingin. Astaga ! Terdengar kejam sekali.
“ Kenapa kau melakukan ini padaku ? Tidakah kau tahu aku sangat mencintaimu ?”  Air mata dengan kurang ajarnya turun membasahi kedua sisi wajahnya tanpa halangan apapun. Entahlah pria itu akan tertawa atau bahkan meneriakinya yang terlihat lemah karena menjatuhkan cairan bening tersebut.
“ Tidak ada yang perlu aku katakan lagi. Semuanya sudah jelas, aku mencintai kyuhyun ! Dan sampai kapanpun aku akan tetap menunggunya untuk kembali “  Gadis itu hendak pergi namun dengan segera donghae menahan lengan hanni , merasakan kehangatan yang terjadi ketika kulit mereka bersentuhan secara langsung.
“ Aku benci memohon seperti ini ! Tapi sungguh, aku mencintaimu “
Gadis itu menghembuskan nafas pelan, menarik tangannya cepat dalam satu kali hentakan.
“ Berhentilah mencintaiku karena aku sama sekali mencintaimu donghae-ssi. Kau temanku, aku tidak bisa mencintaimu“ Mati rasa,apa yang harus pria itu lakukan kini ?
“ Kata itu terdengar murahan sekali hanni, tidakah kau tahu ? Pria itu mungkin  sudah memiliki gadis lain di sana tidakah kau merasa merusak kebahagiaan orang lain dan dirimu sendiri dengan terus berharap dan memikirkannya ?” setelah pria itu mengatakan hal tersebut, ia meninggalkan hanni sendirian di sana dan tanpa gadis itu ketahui bahwa kini ia telah sendiri, benar-benar sendiri karena ia sudah tidak memiliki orang yang mencintainya lagi dengan sepenuh hati.
 “ Aku memang gadis jalang !! Aku jalang !! Aku hanya seorang gadis bodoh, apa kau puas ? Kau puas Lee donghae !!!?” Teriak gadis itu membuat langkah donghae terhenti. Pria itu memejamkan kedua matanya sejenak, tangan kanannya terangkat, memukul dadanya yang sesak pelan. Bagaimana caranya agar dia bisa terlepas dari segala dilema dan penderitaan yang mereka berdua jalani. 
“ Ya, Tuhan. “ Tubuh hanni melemas, kakinya yang berpijak tidak mampu menahan tubuhnya untuk bertumpu dan berdiri hingga akhirnya secara perlahan tubuh ringkih itu meringkuk, memeluk kedua lututnya dengan bahu yang bergetar, mencoba menahan isakan agar tidak terdengar.
Pria itu memejamkan matanya sesaat, setelah itu berlalu pergi meninggalkan hanni yang tengah meringkuk sendiri di sana.

    **






                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar