Selasa, 24 Desember 2013

But Lie (Oneshoot)


( But Lie ) OneShoot

Cast : Han Hyun Kyung ( Hanni )
         Cho Kyuhyun 
           Shin Ji neul
Genre : Drama, romance
Length : Oneshoot
PG : Teen
Recomendation Song : Reminiscene - K. R.Y
- Happy Reading -


Gadis bertubuh pendek dengan eyesSmile yang akan nampak jelas terlihat ketika dia tersenyum kini tengah menahan gelak tawanya yang hampir menggelegar sementara teman di hadapannya itu malah melemparkan tatapan membunuh dengan kedua pipi yang menggembung sempurna ketika sedang kesal. Ji neul mengambil botol yang sebelumnya dia letakan di atas meja, hanya memutar-mutar badan kaleng minuman tersebut tanpa minat untuk meneguknya. Beruntung atau bisa di tambahkan kata 'Sudah Biasa' sehingga tidak perlu merasa takut dengan tatapan tajam gadis yang ada di hadapannya itu. Teman akrabnya yang sedikit menyebalkan atau memang sepenuhnya begitu.
" Aku sudah mengingat jelas kata-katamu tadi. Bahkan semuanya sudah terekam jelas dalam ingatanku. Mau aku contohkan ?" Goda ji neul sambil mencondongkan wajahnya ke depan, membisikan sesuatu tepat di telinga gadis itu.
" Sialan kau !" Hardiknya dengan suara tertahan.
Gadis itu menarik nafas semampu yang dia bisa, memaksimalkan dirinya untuk mengantisipasi rasa gugup yang tiba-tiba datang mendera. Si ikan ji neul menariknya ke dalam satu masalah besar. Dan karena kebodohan temannya yang mengajak bertaruh minggu lalu maka kali ini dia harus menanggung semua konsekuensinya. Apa bedanya ji neul yang bodoh dan dirinya yang idiot ? Sama-sama terjebak dalam permainan konyol dan kekanak-kanakan untuk ukuran seorang mahasiswi yang melanjutkan pendidikannya di kyunghee university.
" Semoga saja penampilanmu yang acak-acakan seperti ini mampu mengundang minat banyak pria tampan yang berlalu lalang nanti. Sebenarnya hanya sekedar harapan, karena pasti itu tidak mungkin"
" Tutup mulutmu ikan ! Karena aku berjanji besok kau akan bangun dengan wajah yang mengenaskan "
" Kau sendiri kan yang menerima tawaran bermain harvestmoon seharian denganku ? Karena kau kalah maka kau harus terima hukuman dariku. Semoga cara ini juga dapat menghindarkanmu dari perjodohan konyol yang telah di rancang oleh orangtua mu itu ! Apa kau mau menikah dengan pria asing, yang tidak kau dan tidak ada sedikitpun perasaan untuknya ?"
" Tapi yang ku inginkan tidak berlebihan seperti ini, ikan !"
" Berhentilah merengek kura-kura. Kau sendiri pun mau melakukannya walau dengan terpaksa. Maka jalani saja, bukankah keadaanmu saat ini juga sedang di ambang batas ? Hahaha percayalah padaku !"
" Kau juga sama bodoh ! Memangnya orangtuamu itu tidak mendesakmu untuk segera menikah ?" Ji neul menggelengkan kepalanya pelan sambil mengibaskan tangannya santai, mengabaikan fakta yang baru saja hanni ungkapkan. Membuat gadis itu menatapnya tajam dengan wajah yang memerah menahan marah.
" Aku belum berminat untuk menjadi seorang ibu rumah tangga " Jelas gadis itu sambil menegakan tubuhnya, tampak serius walau tangannya masih saja memutar-mutar badan minuman kaleng sementara matanya fokus ter-arah ke depan pintu.
" Oke ! Beberapa menit lagi. Kita lihat bagaimana caramu menyatakan cinta pada seorang pria " Ujar ji neul dengan senyum menggoda setelah sebelumnya melirik arloji putih yang melilit pergelangan tangan kanannya.
" Sialan kau !" Hardik hanni kesal.
" Tenang saja, aku akan membantumu dengan berdo'a semoga saja mahasiswa baru itu adalah pria tampan yang turun dari..--"
Pluk ! Sebelum hanni membiarkan teman manisnya itu menyelesaikan lanjutan kalimat ejekannya, gadis itu telah terlebih dahulu melempar sebuah pena yang terbuat dari titanium dan sukses mendarat tepat di atas kepala ji neul hingga gadis itu meringis kesakitan. Tangan gadis itu terangkat untuk memukul bahu temannya lalu menarik nafas banyak-banyak, mengambil ancang-ancang untuk berteriak dan itu terjadi saat dosen berjalan memasuki kelas bersama dengan seorang mahasiswa baru.
Jantung gadis itu berhenti berdetak untuk sesaat lalu kembali terpompa dengan kecepatan yang tidak wajar di detik berikutnya. Sial pria ini benar-benar berbahaya !
Umpatnya dalam hati ketika pria itu berdiri di depan kelas lalu memberikan seutas senyum yang menawan.
Gadis itu tersadar lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelas dan mendadak terjadi keheningan sesaat. Oh manusia ini, Tidak !! Tidak !! Karena tidak ada manusia setampan dia !  Bagaimana bisa dewa tampan sepertinya menjelma menjadi seorang manusia ?
Ini benar-benar menyebalkan untuknya. Bagaimana bisa pria itu memiliki wajah yang tampannya begitu keterlaluan ? Dan dia benci mengakuinya, matanya itu tidak bisa menerima kapasitas cahaya yang besar ketika pria itu tersenyum bahkan terlalu menyilaukan hanya dalam hitungan detik pertama ketika mereka bertatap muka.
Dan coba pikirkan, gadis mana yang tidak berhenti berpikir di detik pertama ketika melihatnya ? Dan selanjutnya menjadi hilang akal atau bahkan gila karena terlalu mengaguminya. Dan sialnya lagi pria itu memiliki tubuh yang menjulang tinggi, membuatnya nampak terlihat semakin sempurna.
Gadis itu memang sedikit bodoh namun tidak terlalu idiot untuk memahami tatapan pria itu hanya ter-arah padanya dan bahkan enggan beranjak sedikitpun untuk berhenti menatap wajahnya.
" Cho Kyuhyun-ssi, silahkan pilih tempat duduk manapun yang kau suka " Pria itu mengangguk mengerti lalu berjalan ke arah hanni, membuat gadis itu ingin segera memeriksakan dirinya ke rumah sakit jiwa dan menyakinkan diri bahwa dugaannya memang salah.
Bagaimana mungkin pria itu tertarik padanya ?

Pria itu menatap ji neul lalu memberikan seutas senyum tipis dan bisa di tebak reaksi gadis itu seperti apa ? Wajahnya memerah seakan baru saja terbakar.
" Bolehkah aku meminta kursimu ? Aku tidak bisa menfokuskan pandanganku dengan baik ke arah lain selain gadis ini " Sapanya ramah lalu kembali menatap hanni dengan pandangan, well takjub ? Gadis itu menatapnya dengan kedua mata sipitnya yang terbuka lebar seakan hendak meloncat keluar.
" Aku mohon " Pintanya mendesak dengan suara yang errrrr, terdengar menggoda, membuat ji neul mengangguk pasrah dan memilih untuk pindah ke meja sampingnya dengan pandangan yang belum lepas dari wajah tampan itu.
Kyuhyun menepatkan tubuhnya di samping hanni dengan mata yang terfokus sepenuhnya pada gadis itu.
" Bisakah kau membalas uluran tanganku ini ? " Tanya kyuhyun membuat gadis itu menoleh dan mendapati  pria itu mengulurkan tangannya.
" Cho Kyuhyun "
" Hanni " Jawabnya ragu.
Setelah perkenalan itu tidak ada lagi yang gadis itu lakukan bahkan melupakan misi pertamanya untuk menyatakan cinta pada mahasiswa baru itu hari ini. Hanni memperhatikan dosen yang berada di depan tengah menerangkan beberapa ilmu sastra lama, namun konsentrasinya mendadak buyar saat menyadari pria itu menghabiskan banyak waktu hanya untuk menatapnya.
" Apa yang kau lakukan ?" Tanyanya dengan nada tidak suka.
" Memandangnu " Ujarnya dengan wajah polos dan terdengar jujur.
" Apa untungnya ?"
" Tentu ada, dan aku baru menyadarinya detik ini. Kau jauh terlihat lebih sempurna jika aku memandangmu dari jarak sedekat ini " Ujar pria itu terdengar serius. Dan bisa di pastikan detik itu pula hanni mengambil kesimpulan bahwa pria itu benar-benar sudah tidak waras.
" Michiseo " Ledek hanni sambil menggulum senyum. Gadis itu kembali memperhatikan dosen yang berada di depan sambil diam-diam melirik kyuhyun yang sepertinya terkesima dengan senyumnya dan memang pria itu seperti sudah tidak waras karena menganggap tidak ada hal indah lainnya lagi selain senyuman manis milik gadis itu.
" Pernahkah seseorang memberitahumu bahwa kau terlihat sangat cantik jika sedang tersenyum ?"
Tangan pria itu terulur dan dengan nakal buku-buku jarinya mengusap lembut wajah cantik yang berada di hadapannya, kemudian tangannya bergerak naik ke atas kepala dan menyingkirkan sebuah topi berwarna abu-abu yang menutupi sebagian rambut indah yang mestinya di biarkan terurai saja.
Oh tuhan ! Pria itu sedikit mencondongkan tubuhnya, mempelajari dengan cermat setiap struktur wajah yang terpahat dengan sempurna itu.Dia tidak pernah membayangkan akan seberapa menarik gadis itu jika menanggalkan baju kaus kebesarannya atau bahkan merubah warna kemeja kotak-kotaknya yang  kuno dengan pakaian yang sedikit feminin dan jangan lupa dengan jeans belel yang entah sudah berapa minggu tidak di cucinya. Sebenarnya pria itu tidak risih melihat penampilan hanni karena dengan hanya melihat gadis itu berpenampilan berantakan dan berbeda dari mahasiswi lain tetap saja matanya tidak bisa berkedip saking terpukaunya.
Garis matanya yang indah dengan lensa berwarna coklat, rambut hitamnya yang di ikat asal dan wajahnya yang cantik natural membuatnya terlihat seperti sebuah boneka manekin pajangan di toko-toko. Boneka yang setiap senti dan detailnya di pahat dengan penuh ketelitian oleh sang seniman, tanpa meninggalkan garis cacat sedikitpun. Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan bahkan nyaris meringis bingung dengan gadis yang ada di hadapannya itu. Dalam hati ia bertanya, apa hanya ini batas kecantikanmu ?
Sesaat kyuhyun merasakan dirinya tidak bisa menarik nafas dengan benar, ketika menatap gadis itu, menatap mata dan wajahnya.
" Kenapa menatapku seperti itu ?"
" Tidak ada yang bisa aku jelaskan. Kau terlalu indah untuk di jabarkan, hanni " Tukasnya tiba-tiba.
" Kalian berdua ! " Panggil ji neul pelan dengan wajah menahan geli bahkan gadis itu diam-diam melemparkan tatapan menggoda ke arah hanni. " Perhatikan seisi ruangan "
Keduanya menyadari tatapan semua orang tertuju ke arah mereka. Membuat kecemburuan massal kaum adam dan hawa yang menginginkan sedikit pesona dari pria itu dan bertukar posisi dengan hanni.

***

Hanni menghempaskan tasnya ke atas meja yang sudah di penuhi dengan berbagai jenis makanan ringan lalu menelungkupkan wajahnya disana. Ji neul, gadis itu malah terlihat tengah sibuk dengan androidnya lalu menatap gadis itu penuh simpati atau memang hanya kelihatannya saja.
" Apa kejadian tadi membuatmu sakit ?" Gadis itu mendongakan wajahnya dengan terpaksa, melemparkan tatapan tidak suka pada temannya.
" Sakit jiwa, apa kau puas ?" Balasnya terdengar putus asa.
" Aku benci mengatakannya, tapi sepertinya pria itu menyukaimu "
" Apa ?" Desis hanni tak percaya. " Maafkan aku Shin Ji Neul, tapi pria itu terlalu sempurna untukku "
" Oh, tentu saja Han Hyun Kyung. Bayangkan saja ! Dia baru saja 1 jam berada di universitas ini dan sudah ada banyak gadis yang mengerubuninya dan bisa-bisa dia menjadi artis dadakan. Ketahui saja, dia sangat tampan dan tampilannya memukau tapi sayangnya dia tidak tertarik pada semua gadis di universitas ini selain kau "  Hanni hanya mendengus kesal ketika temannya lagi-lagi mengatakan jika kyuhyun memang pantas untuk di puja, tapi bukankah itu terdengar berlebihan ?
Gadis itu lebih memilih menyesap ice green tea yang kebetulan berada di depannya, merasakan cairan manis dan dingin itu mengalir masuk melalui tenggorokannya daripada mendengarkan lebih banyak hal-hal yang membuatnya semakin ingin mengenal seorang Cho Kyuhyun.

" Oh iya, tadi aku sempat mendengar pria itu mengatakan. ' Tidak ada yang bisa aku jelaskan. Kau terlalu indah untuk di jabarkan, hanni '. Hahaha sepertinya matanya benar-benar terganggu " Ledek ji neul setelah memperagakan bagaimana cara pria itu berbicara pada hanni.
" Tutup mulutmu shin ji neul " Hardiknya kesal.
" Jangan lupa dengan janjimu untuk menyatakan cinta pada pria itu "
Tubuh hanni tiba-tiba menegang mendengar tantangan dari ji neul yang se-bisa mungkin ingin dia hindar. Bagaimana bisa dia menyatakan cinta pada kyuhyun di depan umum ? Bisa-bisa mahasiswi yang menyukai pria itu melemparinya dengan tomat busuk.

" Hai, boleh aku bergabung dengan kalian ?" Hanni sudah bisa menebak siapa pemilik suara bass itu. Dengan malas gadis itu menoleh dan memberikan tatapan seakan tertulis jelas pesan ' Mau apa kau duduk disini ?'

" Aku tahu kau tidak suka aku duduk disini tapi aku juga tidak suka mengalah pada keinginanku. Jadi dengan atau tanpa izinmu aku akan tetap duduk disini " Jelas pria itu menarik kesimpulan sendiri., ia mengambil tempat di depan hanni dan tepat berada di samping ji neul.

" Aku tidak perduli " Jawab hanni terdengar enggan.

Pria itu dengan santai meletakan kedua tangannya di atas meja dengan jari-jari yang saling bertaut, memperhatikan hanni yang tengah mengunyah makanannya dengan sangat lahap.

" Kau makan banyak sekali " Komentar kyuhyun yang melihat setumpuk kentang goreng, hamburger berukuran besar dan juga satu cup minuman bersoda berada di hadapan gadis itu.

Gadis itu menoleh, melemparkan pandangan tidak suka kemudian kembali menunduk untuk menghabiskan makan siangnya.
" Hal yang ku lakukan sama sekali tidak merugikanmu, jadi diamlah !" Gumamnya dengan mulut penuh makanan.
" Kau tahu kentang goreng itu mengandung karbohidrat yang terlalu tinggi belum lagi hamburger, mengandung lemak yang jahat dari hasil pemanggangan dan juga saus-saus yang akan membuat kau kecanduan dengan bumbu masakan instant. Lihat, lihat.!!" Tunjuk kyuhyunn pada cup minuman soda yang terletak di samping siku hanni.
" Minuman itu berbahaya, mengandung banyak gula dan sebagainya. Bisa menyebabkan obesitas, kau mau ?"
" Kau cerewet sekali !! Apa kau pakar kesehatan ? Peneliti makanan ? Gayamu benar-benar.........Ckckck jauh dari kata menyenangkan " Sindir hanni masih tetap melahap makannya.
" Aku hanya ingin mengurangi resiko kematianmu karena menyantap makanan berbahaya semacam itu " Pernyataan pria itu membuat ji neul yang sedari tadi terlihat sibuk dengan androidnya mulai menoleh dan menatapnya dengan setengah tak percaya.
" Ya tuhan, pria ini benar-benar !"
"Aku masih hidup ataupun mendadak sekarat itu sama sekali tidak berpengaruh untukmu bukan ? Cerewet sekali !" Jelas hanni tanpa jeda setelah berhasil menelan sisa-sisa makanan dalam mulutnya.
Aku memang bisa hidup tapi aku tidak mau melakukannya karna yang aku tahu...................Aku pasti akan menderita bila hidup tanpamu" Jelas pria itu serius dengan wajah yang terlihat sangat khawatir. Gadis itu mengedarkan pandangannya dan sekelompok mahasiswi cantik tengah berdiri di sudut kantin sambil berbisik-bisik sesekali mengarahkan jari telunjuk mereka ke arahnya.
" Dia benar-benar sudah tidak waras " Ujar ji neul sambil menggelengkan kepalanya pelan.
" Kau berusaha merayuku ? Ironis. Karena aku tidak menyukai pria seperti itu "
" Terserah apapun pendapatmu mengenai diriku, tapi kau harus segera membuang makanan ini " Gadis itu kembali menarik kesimpulan, pria ini benar-benar gila.
" Oh, ayolah. Kau harus segera membuang makanan itu atau aku bisa benar-benar gila karnamu " Pintanya dengan merajuk.
" Tanpa kau beritahupun aku sudah tahu, kau memang gila " Gadis itu berdiri malas lalu menarik kasar nampan perak berisi makanan yang sudah setengah habis dia lahap untuk di buang ke tempat sampah.
" Hanni !" Panggil kyuhyun setengah berteriak namun gadis itu mengabaikannya dan tetap melanjutkan langkah kecilnya menuju tempat sampah.
Gadis itu merasa sedih menyadari makan siangnya yang nikmat kini telah bercampur dengan sampah. Hanni mendongak dan baru menyadari bahwa se isi ruangan kantin mendadak menjadi sunyi senyap. Ketika gadis itu akan membalikan tubuhnya tiba-tiba seseorang merengkuh pinggangnya dari belakang, membalikan tubuhnya dan dengan keadaan setengah sadar yang ia ketahui selanjutnya hanyalah gerakan lembut di bibirnya.
Hanni mengerjap dan sesaat kemudian matanya terbelalak lebar mendapati kenyataan bahwa bibir pria itulah yang menempel di bibirnya. Kyuhyun memaksa tubuh hanni untuk mendekat dengan mendorong punggung gadis itu menggunakan tangannya dan di detik berikutnya pria itu melumat bibir hanni pelan, memberikan sensasi yang berbeda seperti ada ribuan kupu-kupu yang melesak keluar dari hatinya.
Tapi mendadak pria itu melepaskan tautan bibir mereka, menjauhkan tubuhnya dari tubuh hanni dan menatapnya dengan senyum mengembang.
" Kau harus terbiasa dengan setiap perlakuanku, termasuk jika aku menyentuhmu.........Seperti tadi misalnya "

***

Gadis itu menghela nafas pelan, kejadian tadi siang membuatnya benar-benar merasa sakit jiwa dan belum lagi ji neul yang selalu meledak dan menggodanya. Tugas yang di terimanya cukup banyak dan memutuskan untuk membawa sebagian materi yang di terima untuk di kerjakan di rumah.
Gadis itu meneruskan langkahnya ke sebuah halte yang kosong, ada ruginya jika ji neul tak ada, karena biasanya gadis itu selalu menemaninya hingga halte.
Hanni memutuskan untuk duduk tepat paling ujung dari banyaknya deretan kursi halte. Gadis itu menunduk dan meletakan tasnya di atas pangkuan, biasanya bus akan muncul 30 menit kemudian dan yang bisa dia lakukan hanyalah diam.
" Kita bertemu lagi " Suara itu membuat hanni mendongak dengan malas dan melemparkan tatapan dinginnya.
" Sepertinya kita memang sudah terikat oleh takdir "Ujar pria itu terdengar seperti basa-basi namun tetap saja membuatnya kesal.
" Kurasa bukan takdir yang mengikat kita. " Jelas gadis itu. "Kaulah yang mengikatku, memaksaku dan memberi jatuhan vonis seakan aku ini adalah terpidana mati "
"Tidak, kau salah. Kau berkata seperti itu karena belum mengetahui takdir itu seperti apa "
Hening sesaat, yang terdengar hanyalah suara gemerisik daun yang di terbangkan oleh angin lalu jatuh ke tanah.
" Aku tidak suka menunggu " Gumam gadis itu lalu berdiri, bergegas pergi.
" Hanni !" Panggil kyuhyun cepat, lalu bangkit dari tempat duduknya.
" Apa kau keberatan jika aku mengantarmu pulang ?"
" Terserah " Jawab hanni malas seakan tak perduli, kemudian terlihat pria itu sudah berjalan bersisian dengannya.
Mereka berjalan melewati taman kota yang di samping kiri dan kanan pedestrian di tanami pohon-pohon mapple yang mulai menggugurkan daun-daunnya, membuat permukaan tanah di selimuti daun-daun coklat yang berwarna kemerahan.
Kyuhyun tersenyum, setidaknya dia berhasil mengantar hanni pulang tanpa memaksa gadis itu terlebih dahulu.
" Apa rumahmu satu arah denganku ?" Tanya hanni lalu mendongak ke arah kyuhyun.
" Hmm, setidaknya mulai 1 minggu nanti mungkin. "
Dengan ragu pria itu menggenggam tangan hanni, membiarkan jari-jarinya mengait di jari-jari gadis itu. Mengayunkan tangan mereka yang saling bertautan, membiarkan kulit mereka bersentuhan, membuat pria itu bahagia karena hal itulah yang paling dia sukai.
" Aku tidak pernah jatuh cinta pada pria lain lagi selain cinta pertamaku, hyun oppa. Kami sering bertemu saat masih kecil, awalnya dia membenciku atau bahkan sama sekali tidak menyukaiku. Dan yang paling membuatku terkesan adalah keinginan dia untuk mengajakku menikah jika kita di takdirkan untuk bertemu lagi, namun hingga saat ini aku belum lagi bertemu dengannya, membuat aku menyimpulkan sendiri jika takdir itu memang tidak mengikat  "
" Tapi aku yakin, suatu saat pasti takdirmu akan terikat " Ujar kyuhyun membuat hanni kembali mendongak tanpa berpikir.
" Benarkah ?" Tanyanya ragu.
"Mungkin "
" Cho Kyuhyun, mau tidak aku jadi pacarku ?" Tanya hanni nyaris seperti seorang idiot, membuat pria di sampingnya itu terkekeh geli.
" Bukannya kau sendiri yang mengatakan tidak menyukai pria sepertiku ?" Ejek kyuhyun terkesan menggoda membuahkan injakan keras di kakinya.
" Aku hanya memintamu menjadi pacar sementaraku, membantuku meloloskan diri dari perjodohan bodoh yang di rancang oleh kedua orangtuaku "
" Perjodohan ?" Tanya kyuhyun dengan air muka bingung.
" Kau mau membantuku tidak ?"
" Kau punya hati tidak ? Kau ini tidak bisa menghargai orang patah hati sedikit ya ? Baru beberapa detik yang lalu kau mengatakan ingin menjadi pacarku tapi berikutnya kau memberitahuku kalau kau di jodohkan dan memintaku untuk jadi menjadi pacar sementaramu agar pernikahan itu di batalkan ? Apa kau tidak waras ?" Ujar kyuhyun dengan wajah memelas membuat gadis itu tiba-tiba berdecak kesal.
"Dengar, ini hanya berpura-pura dan berhentilah memasang wajah memelas seperti itu ! Aku sama sekali tidak kasihan padamu "
Kyuhyun menggeleng kepalanya cepat-cepat, mengganti ekspresi wajahnya. Gadis itu sama sekali tidak bisa di ajak berdamai sedikitpun.
" Sudah sampai " Hanni menghentikan langkahnya, mengedikan dagunya ke arah sebuah rumah minimalis bercat putih dengan pekarangan yang cukup luas dan di tanami beberapa bunga liar.
" Kau mau masuk ?" Tawarnya.
" Tidak mau " Balas kyuhyun ketus.
" Cih, kekanakan " Tangan gadis itu terulur hendak membuka pintu pagar.
" Hanni !" Panggil kyuhyun membuat gadis itu menoleh.
"Sampai bertemu besok " Pamitnya lalu tersenyum, membuat mata gadis itu lagi-lagi terkunci hanya pada wajahnya.
Hanni merasakan bahwa pria itu hanya berkonsentrasi menatapnya, seakan hanya dialah mukzijat pribadinya. Kemudian kyuhyun menunduk, menjulurkan tubuhnya untuk mengecup sekilas pipi gadis itu hingga menimbulkan semburat merah di kedua sisi wajahnya. Membuat pria itu dengan cepat menambahkan 1 lagi daftar kegiatan dalam hidupnya, mencium gadis itu dan jangan lupa untuk sering-sering melakukannya.
" Hanni,aku punya1 penawaran untukmu. Bagaimana kalau kau jadi milikku saja ?"

***
Gadis itu berguling kesana kemari di atas tempat tidurnya. Sudah lewat malam dan dia masih belum bisa tidur. Gadis itu merasa dirinya tidak waras dan semua itu terjadi karena kyuhyun, Bagaimana ada seorang manusia di ciptakan seperti itu ?
Sekilas gadis itu mengingat kata-kata kyuhyun, masih terekam jelas dalam ingatannya dan mungkin takkan pernah bisa ia lupakan.
" Hanni,aku punya1 penawaran untukmu. Bagaimana kalau kau jadi milikku saja ?"
Dan setelah mengatakannya pria itu pergi begitu saja, atau lebih baik menghilang saja dari pandangannya. Bohong ! Sebenarnya ia ingin melihatnya lagi, semacam perasaan rindu. Jangan katakan kalau itu ' Love at the first sight ?' Dan dalam waktu yang bersamaan dia di buat bingung oleh 3 pria sekaligus. Cho Kyuhyun, Hyun Oppanya dan pria yang telah di jodohkan dengannya.
Mngingat nama kyuhyun .Apakah dia mencintainya ? Tapi atas dasar apa ia mencintainya ? Karena kyuhyun adalah pria tertampan yang pernah ia temui ? Oh, yang benar saja. Jujur sekali kelihatannya. Tapi pada kenyataannya pria itu tampan bahkan sebelumnya perlu di tambahkan kata sangat pada kata sifatnya. Tapi itu rahasia, biarlah hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Sekilas ingatan masa lalunya kembali muncul, bersama hyun.

Hanni memandang malu ke arah dua orang dewasa yang berada di hadapannya. Ayahnya membawanya serta ibunya ke seoul untuk bertemu teman lama mereka.  Tatapannya beralih pada seorang anak lelaki yang berdiri di samping kedua orang dewasa itu dan menatapnya dengan angkuh sehingga dia lebih memilih untuk menundukan kepalanya, menghindari bertatapan langsung dengan anak itu.
" Ayo perkenalkan namamu " Suruh kedua orang dewasa itu yang sepertinya orangtua dari si anak yang memiliki wajah kurang ramah.
" Kenapa appa dan eomma menyuruhku memperkenalkan diri padanya ?" Tanya anak itu tidak percaya. Ekspresinya menunjukan ketidaksukaan pada hanni, dan melemparkan tatapan minta tolong pada kedua orangtuanya seakan hanni itu adalah hal yang paling menakutkan di dunia namun kedua orangtuanya malah menatapnya dengan tajam.
" Baiklah, panggil aku hyun. Ara ?" Ujar anak itu dengan enggan menjulurkan tangannya dan hanni refleks menjabat tangan hyun dengan sedikit ragu.
" Hanni. Bangapseumnida " Ujarnya sambil membungkuk sopan.
" Kalian bermainlah. Kami masih ada urusan " Setelah orang-orang dewasa itu meninggalkan mereka tinggalah hanni dengan hyun.
" Kenapa aku harus bermain denganmu ?" Protes hyun. Dari nada bicaranya sudah jelas bahwa anak itu tidak mau melaksanakan peritah orangtuanya. Wajah hanni terlihat memanas, ada genangan air di pelupuk matanya seperti hendak menangis.
Hyun menghela nafas pelan. " Kau itu cengeng sekali. Ayo ikut aku !" Ujar anak itu sambil melangkah duluan meninggalkan hanni. Membuat gadis kecil itu berlari tergesa-gesa keluar rumah untuk menyusul hyun yang sudah lebih dulu meninggalkannya.
Hanni baru menginjakan langkahnya di halaman belakang rumah dan sudah terkesima dengan pemandangan bunga-bunga liar yang di biarkan saja di tanam layaknya padang bunga.
" Wah, indah sekali " Ujarnya kagum.
" Tidak usah kau katakanpun aku sudah tahu. Eomma dan appa yang menanamnya, mereka suka botani "
" Umm, Hyun oppa " Panggil gadis itu mendekat lalu berjalan beriringan.
" Kau memanggilku oppa ? Baguslah, mengingat usiaku sudah 10 tahun dan kau baru 8 tahun " jelas anak itu membanggakan dirinya.
Hyun menoleh dan menemukan hanni tengah tersenyum manis ke arahnya membuat ia segera memalingkan wajahnya. " Bunga ini indah bukan ? Aku sendiri yang menanamnya ?" Tanya hyun lalu memetik sebatang bunga baby breath lalu meenyelipkannya pada rambut hanni yang di biarkan tergerai menutupi punggung.
" Gomawo dan mianhae mungkin aku.." Anak itu tersadar ketika hanni mulai mengucapkan kata maaf, karena sebenarnya dialah yang salah.
"Bukan kau yang salah, tapi aku. Aku sudah di ajarkan untuk bersikap dewasa di usiaku yang baru menginjak 10 tahun karena appa dan eomma yang selalu berpergian ke luar negeri membuatku tidak mempunyai teman bermain bahkan seluruh teman di sekolahpun membenciku dan mengatakan aku sombong. Dan hari ini kau datang, aku hanya belum terbiasa bermain dengan orang lain apalagi seorang anak perempuan " Jelas hyun di akhiri dengan senyuman getir.
" Oppa tidak perlu khawatir, kita bisa berteman bukan ?"Tawar gadis itu sambil tersenyum ramah. Lalu mengulurkan tangan dan mengacungkan jari kelingkingnya.
" Teman " Hyun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking gadis itu sambil tersenyum senang.
Keduanya terduduk lama di depan padang bunga yang terletak di halaman belakang rumah. Hyun menoleh saat merasakan sesuatu tiba-tiba membebani bahunya. Dia sedang asyik menatap bunga-bunga yang bermekaran di musim semi kali ini dan menyadari bahwa hanni sudah tertidur dengan kepala yang menempel pada bahunya. Sekilas anak itu melirik arloji hitam yang di kenakannya. Pantas saja, sudah lebih dari 1 jam mereka berdiam diri disana.
Dengan hati-hati anak itu menarik tubuh hanni untuk semakin mendekat dan membiarkan kepala gadis itu berpindah ke pangkuannya. Hyun menarik napas pelan sambil menatap wajah polos hanni, wajah cantik yang mungkin tidak akan pernah bisa dia lupakan, anak itu melihat bibir hanni bergetak, menggigil kedinginan. Dengan segera ia melepaskan jas formal yang di kenakannya untuk menutupi tubuh gadis itu. Hal yang tidak pernah dia lakukan, namun ketika pertama kali bertemu gadis itu, apapun yang terjadi dan bagaimanapun caranya dia akan selalu menjaga gadis manisnya. Ada sejenis perasaan yang bergelut di hatinya, perasaan yang sangat asing baginya dan mungkin hanya orang dewasalah yang tahu akan hal itu.
" Hanni ! Hanni !" Panggil kedua orangtua gadis itu membuat hyun refleks menoleh ke belakang dan menemukan orangtuanya dan orangtua hanni tengah memperhatikan mereka dari ambang pintu.
Hyun merasakan ada pergerakan kecil di sekitar pangkuannya dan mendapati gadis itu sudah terbangun dengan mata yang mengerjap-ngerjap.
" Ah, hyun oppa. Mianhae " Ujarnya malu lalu segera bangun dengan keseimbangan yang belum ia dapat sepenuhnya.
" Hanni, kita harus pulang. Pamitlah terlebih dahulu dengan hyun " Teriak ayahnya dari ambang pintu.
" hyun oppa, aku pergi dulu ne ? Gomawo dan sampai bertemu lagi " Ujar hanni lalu membungkuk dan membalikan tubuhnya namun hyun mencegah tangan gadis itu hingga hanni kembali berbalik dan menghadapnya.
" Apa aku jatuh cinta padamu ?" Tanyanya salah tingkah dengan wajah yang memerah.
" Ne ?"
" Kau maukan berjanji satu hal padaku ?"
" Apa ?"
" Kau hanya boleh mengingatku, sebelum tidur kau harus mengingat namaku ' Hyun Oppa' dan aku pasti akan muncul di mimpimu, semoga. Kelak suatu saat jika kita di pertemukan kembali, kau harus jatuh cinta padaku apapun yang terjadi aku akan membuatmu jatuh cinta padaku dan seperti orang dewasa lainnya kita akan menikah. Mengerti ?" Hanni tampak berpikir sesaat kemudian mengangguk mengerti. Hyun ikut bangkit dengan tangan yang masih mencengkram lengan gadis itu lalu membawanya ke dalam pelukan.
" Sampai jumpa hanni "
Hanni tersenyum mengingat hal itu. Dan coba bayangkan ? Saat itu dia jatuh cinta pada seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dengan keinginan besar menikah dengannya, merubah kehidupannya menjadi sesuatu yang lebih indah.

***
Pagi itu terasa sangat menakjubkan sekali, bukan karena ada bintang jatuh atau bahkan sejenis bidadari cantik yang turun dari langit, tapi lebih dari itu. Pria itu berdiri di depan gerbang, memperhatikan puluhan mahasiswi yang baru berjalan memasuki gerbang. Pandangan kyuhyun beralih pada seorang gadis yang nampak mencolok di sekeliling mahasiswi lainnya yang terlihat berlomba memamerkan pakaian terbaik mereka, berdandan cantik dan tampil sefeminin mungkin. Gadis itu tampak cantik hanya dengan sekilas melihatnya saja. Gadis itu berpenampilan cukup biasa, hanya dengan mengenakan jeans belel dan kaus berwarna biru muda yang tampak longgar di tubuhnya. Sebuah topi mempermanis penampilannya dan menutupi sebagian rambutnya yang di gulung ke atas dan secara tidak langsung menampakan leher jenjangnya yang putih bersih. Membuat hanni  nampak paling bersinar dan memukau di antara puluhan gadis, atau ribuan bahkan jutaan gadis yang pernah di temuinya.
Matanya mengikuti langkah gadis itu yang terus berjalan ke arahnya dan kini berdiri tepat di hadapannya dengan senyum yang tak lantas hilang dari wajah cantik miliknya. ASTAGA ? Dia tersenyum ?
" Ada yang salah denganmu " Ujarnya hati-hati.
" Apa ? Aku merasa baik-baik saja " Gadis itu memperlihatkan wajah polosnya yang nampak ceria pagi itu.
" Oh, ya sudah "
" Kajja " Ajaknya semangat. " Pagi yang cerah " Lanjutnya sambil tersenyum senang membuat pria itu berdiri mematung dan menatapnya seolah tak percaya.
" Ayo " Tangan gadis itu terulur menarik pergelangan tangan kyuhyun dan menggandengnya hingga koridor universitas.
Keduanya berjalan beriringan menyusuri koridor universitas, kyuhyun menunduk memperhatikan gadis yang berada dalam rengkuhan tangannya sementara gadis itu mendongak membalas tatapannya. Keduanya tidak berbicara apa-apa, hanya saling menatap dan mengagumi seolah dunia ini hanya tercipta untuk mereka berdua dan tidak memperhatikan banyaknya orang yang menatap keduanya dengan kening berkerut dan alis yang saling bertaut. Sekilas kyuhyun melihat beberapa gadis yang memalingkan wajahnya dengan kesal bahkan wajahnya terlihat memerah menahan marah mendapati dirinya berjalan bersama dengan hanni.
" Hanni !" Panggil ji neul dengan wajah yang menatap mereka seolah tak percaya.
" Jawab aku ! Kau mengatakan hal itu padanya ?" Tuntutnya tak sabaran.
Hanni menatap ji neul dengan wajah polosnya. " Tentu " Dan ji neul membalasnya dengan tatapan aneh.
" Kalian memang pasangan tak waras " Ujarnya lalu berlalu dari hadapan mereka.
" Ada apa ?"
" Dulu ji neul mengajakku untuk bertanding game dan yang kalah akan mendapatkan hukuman. Dan apa kau tahu ? Hukumannya adalah menyatakan cinta pada mahasiswa baru di kelas kami dan itu kau. " Jelasnya. " Tapi aku berubah pikiran, aku tidak ingin menyakitimu dan mempermainkanmu. Bagaimana jika yang kemarin aku katakan itu adalah perasaan yang sesungguhnya. Dan jika kau memang mempunyai perasaan yang sama sepertiku, bisakah kau membantuku untuk menghindari perjodohan itu ?" Tanya hanni sedikit cemas kalau-kalau kyuhyun akan marah padanya.
" Tapi bagaimana dengan hyun mu ?"
" Dia hanyalah masa laluku, mungkin kenangan terbaikku karena buktinya hingga detik ini dia belum muncul juga. Namun aku akan tetap menunggunya, sebagai kakakku "
" Senang bisa mendengarnya, hanni " Ujar pria itu tulus.

***

Hanni duduk berhadapan dengan kyuhyun. Gadis itu memperhatikan kekasihnya yang tengah membuka kotak bekal lalu sesaat kemudian menyodorkannya ke arah hanni.
" Makanlah, aku sendiri yang membuatnya " Tawarnya lalu menunjuk beberapa potong sayuran segar yang dia bumbui seperti salad dan di bagian lainnya terdapat potongan buah.
" Aku tidak suka sayur " Tolak hanni sambil membungkam mulutnya menggunakan kedua telapak tangan.
" Ayo makanlah, sedikit saja " Paksa kyuhyun lalu mendorong kotak bekal itu ke arah hanni.
" Aku tidak mau " Ujar gadis itu keras kepala lalu mendorong kotak bekal itu ke arah sebaliknya.
" Makan ! "
" Tidak mau !"
" Makan !"
" Tidak mau !"
" Baiklah kalau tidak mau, aku juga tidak mau membantumu membatalkan pernikahan bodoh itu " Ancam kyuhyun lalu menarik kotak bekal itu dan hendak membuangnya ke tempat sampah.
" Tunggu dulu " Cegah hanni lalu mencengkram pergelangan tangan kyuhyun.
" Baiklah, aku akan memakannya " Kyuhyun menyodorkan kotak makanan itu kembali dan hanni mulai memakan satu persatu sayuran hijau dan buah segar itu dengan ekspresi yang tidak bisa di artikan.
" Bagus " Puji kyuhyun lalu mengulurkan tangannya ke depan dan mengusap lembut rambut gadis yang berada di hadapannya itu.
" Besok kita pergi jalan-jalan "
" Tidak bisa. Besok acara perjodohannya akan berlangsung." Tolak hanni tegas.
" Hanya sebentar "
" Baiklah "

***

" Kau harusnya sedikit berdandan, apa kau tidak malu mengenakan pakaian kuno seperti itu ?" Komentar ji neul dan hanya memperhatikan hanni yang hanya bisa memutar-mutar handphone miliknya.
" Tidak ! Karena aku menyukainya, apa ini menjadi satu masalah besar ?" Tanya hanni ketus.
" Tapi nanti sore kau akan kencan. Apa kau tidak malu dengan kyuhyun ? Di taman kan banyak gadis cantik, apa kau tidak takut pria itu akan berpaling darimu ?" Goda ji neul sambil mengedip jahil ke arah hanni dan itu malah membuatnya terlihat semakin gugup.
" Tidak mungkin "
" Mata tidak bisa menipu hanni, apa kau tidak cemburu jika pria itu berdekatan dengan gadis lain ?"
" Tidak. Mana mungkin. Aku membebaskan dia melakukan apapun yang dia suka " Sergah hanni terdengar seperti berusaha meyakinkan jineul.
" Jadi menurutmu kyuhyun boleh makan siang dengan gadis lain, pergi bersama bahkan kencan. Atau bahkan meniduri mereka ? Oh iya, bagaimana rasanya di cium oleh seorang Cho Kyuhyun ?" Goda ji neul membuat hanni hanya dapat menggeram kesal.
" Sialan kau shin ji neul !! Pertanyaan terakhir itu tidak sepantasnya untuk kau tanyakan !!"  Gadis itu memukul wajah ji neul menggunakan bantal yang tak jauh dari tempatnya berada, membuat ji neul hanya bisa mengaduh kesakitan.
"  Sebaiknya hilangkan sifat keras kepala dan munafikmu itu dan akui bahwa pria itu sudah membuatmu kehilangan akal sehat. Baiklah, baiklah. Aku akan mendandani hari ini, jadi jangan protes karena sentuhan tanganku "

***

Hanni menatap pantulan tubuhnya dari dalam cermin. Mengagumi riasan ji neul, dress berwarna putih di atas paha serta bagian bahu yang di biarkan terbuka, memperlihatkann sedikit belahan dadanya. Rambutnya di beri sentuhan ikal kini di biarkan terurai indah. Kakinya yang memang pada dasarnya sudah jenjang, di lengkapi alas yang cantik berupa sepatu berwarna senada dengan dressnya, ukuran 10 cm dengan tali yang melilit pergelangan kakinya di beri hiasan pita yang terdapat pada bagian ujung desain sepatu tersebut semakin mempercantik pernampilannya.
Sangat cocok dan nampak layak untuk bersanding dengan kyuhyun.
" Hanni, ayo turun " Ajak ji neul yang berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
" Apa ini tidak berlebihan ?"
" Tidak ! Kau sangat cantik !"

***

" TARA ! Sangat cantik bukan ? Apa kau suka ?" Pria itu mendongak menatap tak percaya gadis yang berada di hadapannya dengan ekspresi yang tidak dapat di jelaskan. Kyuhyun menegakan tubuhnya yang tadinya bersandar ke dinding, melangkah maju kemudian mengangguk tanda setuju dengan pendapat ji neul. Gadis di depannya itu cantik, luar biasa dan sempurna.
Suatu kesempurna yang terlalu sayang untuk di lewatkan, dengan perlahan pria itu mendekati tubuh hanni dan dengan terang-terangan menatap tubuh gadis itu dari ujung kaki hingga kepala. Sangat sempurna tidak ada satu pun yang membuatnya kecewa.
“ Aku tidak begitu suka dengan dress ini ” Ujar hanni sambil terus meremas bagian bawah dress miliknya, tepatnya dress milik ji neul yang di pinjamkan untuknya karena ia tidak memiliki satupun pakaian yang berbau feminin.
“ Tapi dress itu cocok untukmu” Jawab kyuhyun “ Aku tahu belahan dadanya terlalu rendah tapi aku tetap menyukainya “ Tandas kyuhyun dengan senyum yang bermain di sudut  bibirnya.
Sialan kau Cho Kyuhyun ! “  Wajah hanni sudah memerah, malu karena pria itu melihat sesuatu yang seharusnya tidak pantas untuk di lihat. Hal itu benar-benar membuatnya tidak tahu  dimana harus menyembunyikan wajahnya.
" Kau terlalu emosional, hanni " Pria itu mengangkat tangannya, jari-jari lentiknya terulur menyentuh permukaan wajah hanni dengan sentuhan ringan, pandangan yang hanya masih ter-arah pada gadis itu....Satu hal yang selalu dia sukai dari gadis itu di lihat dari sisi manapun. Terpaan nafas kyuhyun menyapu kulit wajahnya, membuat gadis itu benar-benar lupa bagaimana caranya agar bisa kembali menginjak tanah, seakan keseimbangan alam mulai tergantikan oleh pria itu dan hanya dia yang mampu menghentikan gaya gravitasi yang tercipta hanya karena tatapan matanya. Kyuhyun mengangkat dagu hanni menggunakan jari telunjuknya hingga gadis itu mendongak, membuat wajah mereka hampir tidak berjarak.
" Aku mencintaimu dalam keadaan apapun. Cacat dan tak berbentuk sama sekali tidak masalah untukku.  " Bisiknya pelan, sepenuhnya terdengar serius tanpa bermaksud menggoda.
"Ngomong-ngomong. Kau nampak cantik sekali hari ini. "
" Menyebalkan " Teriak ji neul frustasi bahkan terlihat syok, sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit.
" Hanni! Cepat bawa pria ini pergi sebelum aku benar-benar di buat gila karnanya "

***

Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Keduanya mengedarkan pandangan, memperhatiakan puluhan white rose dan jasmine mekar dengan sempurna di balik rerumputan sejenis teki. Seperti biasa, kyuhyun membiarkan jemari tangannya mengait dengan jemari tangan hanni. Merasakan kehangatan yang berbeda ketika kulit mereka konstan bersentuhan.
" Kyuhyun " Panggil hanni membuat pria itu dengan refleks menunduk, meskipun hanni sudah berusaha mengenakan sepatu berhak tinggi tetap saja ia harus mendongak ketika menatap pria itu langsung.
"Bisakah kita berjalan pelan-pelan saja " Pinta hanni dengan kaki kecilnya yang berjalan tertatih-tatih berusaha menyeimbangi langkah besar pria itu.
" Memangnya kenapa ?" Tanya kyuhyun dengan wajah tanpa dosa seperti tidak mengetahui maksud dari gadis itu. Bodoh ? Atau memang sengaja berpura-pura bodoh ?
" Aku lelah. Aku tidak biasa memakai sepatu seperti ini "  Merasa sudah tidak tahan lagi, gadis itu menjatuhkan dirinya ke tanah.
" Kau ini kenapa ?"
" Kakiku sakit, bodoh ! Cho Kyuhyun bodoh ! Mati saja kau " Umpatnya kesal sambil meluruskan kakinya dan menendang lepas sepatu ber-hak tinggi yang sedang di pakainya begitu saja.
" Dasar sepatu sialan ! Menyebalkan !" Jeritnya, menggeram frustasi.
Hanni tersentak pelan saat tiba-tiba saja pria itu memungut sepatunya yang teronggok naas di atas tanah, kemudian berjonggok di depannya, memasangkan kembali sepatu itu dengan benar. Hanni merasakan wajahnya yang tiba-tiba memanas, merasakan tangan pria itu yang menyentuh permukaan kulitnya .
 Kyuhyun tersenyum padanya, membuat jantungnya nyaris mencelos. Mata pria itu tetap fokus dan ter-arah seolah telah di program hanya untuk menyusuri dan menatap wajahnya. Dan kali ini sepertinya hanni harus membuat pengakuan, karena nyatanya dia mengagumi mata milik kyuhyun, menyukai cara pria itu menatapnya, mata yang dengan kurang ajarnya membuat ia tidak bisa berkedip hanya dengan bertemu pandang.
Hanni mengerjap, mengembalikan kesadarannya pada dunia nyata. Tangan pria itu terulur menarik pegelangan tangan hanni hingga gadis itu berdiri berhadapan dengannya, menghilangkan jarak yang tersisa secara perlahan. Membiarkan pria itu menatap wajahnya dengan intens.
"Bukankah aku pernah mengatakannya, aku menginginkanmu tampil apa adanya. Aku menyukai kau berdandan seperti biasanya saja. Jujur, hari ini kau nampak cantik luar biasa. Tapi aku tidak suka pria-pria di luar sana menambahkan satu daftar hobi baru mereka, fokus menatapmu tanpa berkedip. Bukankah itu terdengar sangat menyebalkan ? "
" Tapi, kyu.."
" Jangan pikirkan perkataan ji neul " Jelasnya seolah bisa membaca apa yang sedang di pikirkan hanni. " Kita nampak serasi walau di lihat dalam sisi apapun. Yah, walaupun aku sadar sepatu mengenaskan ini belum bisa membantumu untuk berjalan sejajar denganku."
" Bilang saja kalau aku pen..."
Ucapan hanni terpotong tiba-tiba kyuhyun menaikkan tubuhnya ke atas kursi taman yang berada di samping mereka, sehingga kini kyuhyun lah yang harus sedikit mendongak untuk menatap wajah gadis itu.
" Puas ? Sekarang kau terlihat cukup tinggi. " Tangan pria itu yang tadinya melingkar sempurna di sekeliling pinggang hanni kini beralih pada kedua tangan gadis itu lalu di genggamnya erat.
" Gomawo Cho Kyuhyun " Gadis itu sedikit menunduk agar bisa melihat wajah pria itu dengan jelas.
" Kau bermaksud untuk menggodaku ?" Tanya kyuhyun tepat sasaran.
" Tidak " Gumam gadis itu sambil mendekatkan wajahnya ke arah kyuhyun. " Kau saja yang mudah tergoda. " Sedetik kemudian bibir mereka bersentuhan. Hanni mengecup bibir pria itu singkat lalu melepaskannya.
"Pembual !"



***

Hanni menatap kyuhyun dan kedua orangtuanya bergantian. Rasanya ia tidak begitu nyaman membawa seorang pria ke rumah dan mengatakan jika kyuhyun adalah kekasihnya hanya demi membatalkan pernikahan bodoh itu walau pada kenyataannya kyuhyun memanglah kekasihnya.
Dan sekarang kedua orangtua hanni merasa senang dengan kehadiran kyuhyun, padahal tadi hanni berpikir bisa saja kedua orangtuanya menendang kyuhyun keluar dari rumah karena berusaha untuk menggagalkan pernikahan putri tercinta mereka.

" Kenapa kau bisa jatuh cinta pada hanni ? Tidak kah dia terlalu kurang untukmu ?" Seloroh sun hwa di sambut gelak tawa kyuhyun dan yoon ho, ayah hanni.
" Oh, iya . Aku lupa mengatakannya. Hanni sama sekali tidak bisa masak, dia tidak pandai, tidak becus mengurus dirinya sendiri bahkan sering lupa untuk mandi. Dan makannya juga sangat banyak, kau bisa rugi besar jika mencintainya. Hanni, beruntung sekali kau mendapatkan pria setampan dia "
" Dan jangan lupakan satu kenyataan. Aku juga sama beruntungnya mendapatkan gadis secantik hanni "
" Oh, iya kyuhyun. Mana kedua orangtuamu ? Apa mereka tidak akan datang ?" Tanya sun hwa membuat hanni terbelalak kaget karena gadis itu sama sekali belum memperkenalkan pria yang di bawanya ke rumah itu.
" Eomma dan appa akan menyusul, sebentar lagi "
" Itu mereka " Seru yoon ho senang. Terlihat jelas dua orang paruh baya berpakaian rapih telah berdiri di ambang pintu, kedua wajah yang sangat familier di hidupnya.
" Apa kau sama sekali tidak mengingatku, hanni ?" Tanya kyuhyun lalu berdecak kesal.
" Hyun,aku hyun oppa. Aku tidak pernah melupakan janjiku padamu hanni. Dan maaf sebagai orang yang bernama Cho Kyuhyun, aku tidak bisa membatalkan perjodohan ini karena aku sendirilah yang di jodohkan denganmu. Aku adalah 3 pria yang sama. Aku cho kyuhyun, aku hyun dan aku pria yang di jodohkan denganmu dan satu hal yang takkan pernah berubah dariku, aku mencintaimu hanni " Hanni saat ini butuh palu atau benda apa saja yang bisa membunuh pria itu dalam satu kali hantaman. Tapi dia tidak bisa karena dirinya sibuk merutuki kebodohan otaknya yang sama sekali tidak menyadari pria yang selama ini memperhatikannya adalah hyun, nama yang terdengar manis ketimbang Cho Kyuhyun.
" Aku menyesal. Apa kau sebegitu mencintaiku hanni ?"
"Cho Kyuhyun, kau menyebalkan, kau pembohong,aku membencimu " Gusar hanni kesal.
" Mian, hanni. Saat eomma memberitahu bahwa kau di jodohkan , eomma sama sekali tidak mengatakan bahwa pria itu adalah hyun, atau yang kau kenal saat ini adalah cho kyuhyun. Kyuhyun sendiri lah yang memutuskan untuk kembali ke korea setelah beberapa tahun menetap di manhattan dan memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikannya di universitas yang sama denganmu, berusaha mendekatimu, membuatmu jatuh cinta dengan cara yang wajar. " Jelas eun hwa lalu tangannya terangkat mengusap rambut putrinya lembut.
" Terserah kau mau marah padaku. Persiapkan dirimu dengan baik, 1 minggu lagi kita akan menikah "
" Apa kau gila ?" Ya, tuhan. Gadis itu benar-benar tidak tahu atau memang tidak mengerti  situasi dan kondisi. Merutuk  calon suaminya di depan calon mertua dan kedua orangtuanya.
" Cho Han Kyung "
" Han Hyun Kyung " Gadis itu cepat-cepat meralatnya dengan suara keras yang tidak kalah menggelegar.
" Sama saja bukan, 1 minggu lagi atau hari ini margamu akan tetap berubah. Kau jadi mililkku dan aku menjadi milikmu "
" Kau mengajakku menikah setelah baru beberapa hari yang lalu kita kembali bertemu ?"
“Memangnya kenapa jika aku ingin menikah denganmu ?Aku sudah menemukan gadis yang baik, yang tepat untuk hidupku dan itu kau. Hanya saja aku menemukanmu lebih cepat, hanni”

************************* THE END ************************

Gue pribadi ngak suka endingnya -.- agak belibet soalnya mau di ke romance-in  takut nambah makin panjang dan nanti ada yang ngritik lagi. Gue udah bikin nih FF sejelek mungkin karena lagi bad mood plus males -.- kritiknya itu loh bikin sakittttttttttttttt hati. Gimana kalau gue ngehilangan aja dari dunia FF kalau kayak gini terus ? Sorry yah kalau romancenya gagal dan ngak ada quotes soalnya lagi males -.-

Penulis : Dini. Widianti












Tidak ada komentar:

Posting Komentar