(
But Lie ) OneShoot
Cast
: Han Hyun Kyung ( Hanni )
Cho Kyuhyun
Shin Ji neul
Genre
: Drama, romance
Length
: Oneshoot
PG
: Teen
Recomendation
Song : Reminiscene - K. R.Y
-
Happy Reading -
Gadis bertubuh pendek dengan eyesSmile yang akan nampak jelas terlihat ketika dia tersenyum kini
tengah menahan gelak tawanya yang hampir menggelegar sementara teman di
hadapannya itu malah melemparkan tatapan membunuh dengan kedua pipi yang
menggembung sempurna ketika sedang kesal. Ji neul mengambil botol yang
sebelumnya dia letakan di atas meja, hanya memutar-mutar badan kaleng minuman
tersebut tanpa minat untuk meneguknya. Beruntung atau bisa di tambahkan kata
'Sudah Biasa' sehingga tidak perlu merasa takut dengan tatapan tajam gadis yang
ada di hadapannya itu. Teman akrabnya yang sedikit menyebalkan atau memang
sepenuhnya begitu.
" Aku sudah mengingat jelas kata-katamu tadi. Bahkan
semuanya sudah terekam jelas dalam ingatanku. Mau aku contohkan ?" Goda ji
neul sambil mencondongkan wajahnya ke depan, membisikan sesuatu tepat di
telinga gadis itu.
" Sialan kau !" Hardiknya dengan suara tertahan.
Gadis itu menarik nafas semampu yang dia bisa, memaksimalkan
dirinya untuk mengantisipasi rasa gugup yang tiba-tiba datang mendera. Si ikan
ji neul menariknya ke dalam satu masalah besar. Dan karena kebodohan temannya
yang mengajak bertaruh minggu lalu maka kali ini dia harus menanggung semua
konsekuensinya. Apa bedanya ji neul yang bodoh dan dirinya yang idiot ?
Sama-sama terjebak dalam permainan konyol dan kekanak-kanakan untuk ukuran
seorang mahasiswi yang melanjutkan pendidikannya di kyunghee university.
" Semoga saja penampilanmu yang acak-acakan seperti ini
mampu mengundang minat banyak pria tampan yang berlalu lalang nanti. Sebenarnya
hanya sekedar harapan, karena pasti itu tidak mungkin"
" Tutup mulutmu ikan ! Karena aku berjanji besok kau
akan bangun dengan wajah yang mengenaskan "
" Kau sendiri kan yang menerima tawaran bermain harvestmoon seharian denganku ? Karena
kau kalah maka kau harus terima hukuman dariku. Semoga cara ini juga dapat
menghindarkanmu dari perjodohan konyol yang telah di rancang oleh orangtua mu
itu ! Apa kau mau menikah dengan pria asing, yang tidak kau dan tidak ada
sedikitpun perasaan untuknya ?"
" Tapi yang ku inginkan tidak berlebihan seperti ini,
ikan !"
" Berhentilah merengek kura-kura. Kau sendiri pun mau
melakukannya walau dengan terpaksa. Maka jalani saja, bukankah keadaanmu saat
ini juga sedang di ambang batas ? Hahaha percayalah padaku !"
" Kau juga sama bodoh ! Memangnya orangtuamu itu tidak
mendesakmu untuk segera menikah ?" Ji neul menggelengkan kepalanya pelan
sambil mengibaskan tangannya santai, mengabaikan fakta yang baru saja hanni
ungkapkan. Membuat gadis itu menatapnya tajam dengan wajah yang memerah menahan
marah.
" Aku belum berminat untuk menjadi seorang ibu rumah
tangga " Jelas gadis itu sambil menegakan tubuhnya, tampak serius walau
tangannya masih saja memutar-mutar badan minuman kaleng sementara matanya fokus
ter-arah ke depan pintu.
" Oke ! Beberapa menit lagi. Kita lihat bagaimana
caramu menyatakan cinta pada seorang pria " Ujar ji neul dengan senyum
menggoda setelah sebelumnya melirik arloji putih yang melilit pergelangan
tangan kanannya.
" Sialan kau !" Hardik hanni kesal.
" Tenang saja, aku akan membantumu dengan berdo'a
semoga saja mahasiswa baru itu adalah pria tampan yang turun dari..--"
Pluk ! Sebelum hanni membiarkan teman manisnya itu
menyelesaikan lanjutan kalimat ejekannya, gadis itu telah terlebih dahulu
melempar sebuah pena yang terbuat dari titanium
dan sukses mendarat tepat di atas kepala ji neul hingga gadis itu meringis
kesakitan. Tangan gadis itu terangkat untuk memukul bahu temannya lalu menarik
nafas banyak-banyak, mengambil ancang-ancang untuk berteriak dan itu terjadi
saat dosen berjalan memasuki kelas bersama dengan seorang mahasiswa baru.
Jantung gadis itu berhenti berdetak untuk sesaat lalu
kembali terpompa dengan kecepatan yang tidak wajar di detik berikutnya. Sial pria ini benar-benar berbahaya !
Umpatnya dalam hati ketika pria itu berdiri di depan kelas
lalu memberikan seutas senyum yang menawan.
Gadis itu tersadar lalu mengedarkan pandangannya ke
sekeliling kelas dan mendadak terjadi keheningan sesaat. Oh manusia ini, Tidak
!! Tidak !! Karena tidak ada manusia setampan dia ! Bagaimana bisa dewa tampan sepertinya
menjelma menjadi seorang manusia ?
Ini benar-benar menyebalkan untuknya. Bagaimana bisa pria
itu memiliki wajah yang tampannya begitu keterlaluan ? Dan dia benci
mengakuinya, matanya itu tidak bisa menerima kapasitas cahaya yang besar ketika
pria itu tersenyum bahkan terlalu menyilaukan hanya dalam hitungan detik
pertama ketika mereka bertatap muka.
Dan coba pikirkan, gadis mana yang tidak berhenti berpikir
di detik pertama ketika melihatnya ? Dan selanjutnya menjadi hilang akal atau
bahkan gila karena terlalu mengaguminya. Dan sialnya lagi pria itu memiliki
tubuh yang menjulang tinggi, membuatnya nampak terlihat semakin sempurna.
Gadis itu memang sedikit bodoh namun tidak terlalu idiot
untuk memahami tatapan pria itu hanya ter-arah padanya dan bahkan enggan
beranjak sedikitpun untuk berhenti menatap wajahnya.
" Cho Kyuhyun-ssi,
silahkan pilih tempat duduk manapun yang kau suka " Pria itu
mengangguk mengerti lalu berjalan ke arah hanni, membuat gadis itu ingin segera
memeriksakan dirinya ke rumah sakit jiwa dan menyakinkan diri bahwa dugaannya
memang salah.
Bagaimana
mungkin pria itu tertarik padanya ?
Pria itu menatap ji neul lalu memberikan seutas senyum tipis
dan bisa di tebak reaksi gadis itu seperti apa ? Wajahnya memerah seakan baru
saja terbakar.
" Bolehkah aku meminta kursimu ? Aku tidak bisa
menfokuskan pandanganku dengan baik ke arah lain selain gadis ini "
Sapanya ramah lalu kembali menatap hanni dengan pandangan, well takjub ? Gadis itu menatapnya dengan kedua mata sipitnya
yang terbuka lebar seakan hendak meloncat keluar.
" Aku mohon " Pintanya mendesak dengan suara yang errrrr, terdengar menggoda, membuat ji
neul mengangguk pasrah dan memilih untuk pindah ke meja sampingnya dengan
pandangan yang belum lepas dari wajah tampan itu.
Kyuhyun menepatkan tubuhnya di samping hanni dengan mata
yang terfokus sepenuhnya pada gadis itu.
" Bisakah kau membalas uluran tanganku ini ? "
Tanya kyuhyun membuat gadis itu menoleh dan mendapati pria itu mengulurkan tangannya.
" Cho Kyuhyun "
" Hanni " Jawabnya ragu.
Setelah perkenalan itu tidak ada lagi yang gadis itu lakukan
bahkan melupakan misi pertamanya untuk menyatakan cinta pada mahasiswa baru itu
hari ini. Hanni memperhatikan dosen yang berada di depan tengah menerangkan
beberapa ilmu sastra lama, namun konsentrasinya mendadak buyar saat menyadari
pria itu menghabiskan banyak waktu hanya untuk menatapnya.
" Apa yang kau lakukan ?" Tanyanya dengan nada
tidak suka.
" Memandangnu " Ujarnya dengan wajah polos dan
terdengar jujur.
" Apa untungnya ?"
" Tentu ada, dan aku baru menyadarinya detik ini. Kau
jauh terlihat lebih sempurna jika aku memandangmu dari jarak sedekat ini "
Ujar pria itu terdengar serius. Dan bisa di pastikan detik itu pula hanni
mengambil kesimpulan bahwa pria itu benar-benar sudah tidak waras.
"
Michiseo " Ledek hanni sambil menggulum senyum. Gadis itu kembali
memperhatikan dosen yang berada di depan sambil diam-diam melirik kyuhyun yang
sepertinya terkesima dengan senyumnya dan memang pria itu seperti sudah tidak
waras karena menganggap tidak ada hal indah lainnya lagi selain senyuman manis
milik gadis itu.
" Pernahkah seseorang memberitahumu bahwa kau terlihat
sangat cantik jika sedang tersenyum ?"
Tangan pria itu terulur dan dengan
nakal buku-buku jarinya mengusap lembut wajah cantik yang berada di hadapannya,
kemudian tangannya bergerak naik ke atas kepala dan menyingkirkan sebuah topi
berwarna abu-abu yang menutupi sebagian rambut indah yang mestinya di biarkan
terurai saja.
Oh tuhan ! Pria itu sedikit
mencondongkan tubuhnya, mempelajari dengan cermat setiap struktur wajah yang
terpahat dengan sempurna itu.Dia tidak pernah membayangkan akan seberapa
menarik gadis itu jika menanggalkan baju kaus kebesarannya atau bahkan merubah
warna kemeja kotak-kotaknya yang kuno
dengan pakaian yang sedikit feminin dan jangan lupa dengan jeans belel yang
entah sudah berapa minggu tidak di cucinya. Sebenarnya pria itu tidak risih
melihat penampilan hanni karena dengan hanya melihat gadis itu berpenampilan
berantakan dan berbeda dari mahasiswi lain tetap saja matanya tidak bisa
berkedip saking terpukaunya.
Garis matanya yang indah dengan
lensa berwarna coklat, rambut hitamnya yang di ikat asal dan wajahnya yang
cantik natural membuatnya terlihat seperti sebuah boneka manekin pajangan di
toko-toko. Boneka yang setiap senti dan detailnya di pahat dengan penuh
ketelitian oleh sang seniman, tanpa meninggalkan garis cacat sedikitpun.
Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan bahkan nyaris meringis bingung dengan
gadis yang ada di hadapannya itu. Dalam hati ia bertanya, apa hanya ini batas kecantikanmu ?
Sesaat kyuhyun merasakan dirinya
tidak bisa menarik nafas dengan benar, ketika menatap gadis itu, menatap mata
dan wajahnya.
" Kenapa menatapku seperti itu
?"
" Tidak ada yang bisa aku
jelaskan. Kau terlalu indah untuk di jabarkan, hanni " Tukasnya tiba-tiba.
" Kalian berdua ! "
Panggil ji neul pelan dengan wajah menahan geli bahkan gadis itu diam-diam
melemparkan tatapan menggoda ke arah hanni. " Perhatikan seisi ruangan
"
Keduanya menyadari tatapan semua
orang tertuju ke arah mereka. Membuat kecemburuan massal kaum adam dan hawa
yang menginginkan sedikit pesona dari pria itu dan bertukar posisi dengan
hanni.
***
Hanni menghempaskan tasnya ke atas
meja yang sudah di penuhi dengan berbagai jenis makanan ringan lalu
menelungkupkan wajahnya disana. Ji neul, gadis itu malah terlihat tengah sibuk
dengan androidnya lalu menatap gadis itu penuh simpati atau memang hanya
kelihatannya saja.
" Apa kejadian tadi membuatmu
sakit ?" Gadis itu mendongakan wajahnya dengan terpaksa, melemparkan
tatapan tidak suka pada temannya.
" Sakit jiwa, apa kau puas
?" Balasnya terdengar putus asa.
" Aku benci mengatakannya, tapi
sepertinya pria itu menyukaimu "
" Apa ?" Desis hanni tak
percaya. " Maafkan aku Shin Ji Neul, tapi pria itu terlalu sempurna
untukku "
" Oh,
tentu saja Han Hyun Kyung. Bayangkan saja ! Dia baru saja 1 jam berada di
universitas ini dan sudah ada banyak gadis yang mengerubuninya dan bisa-bisa
dia menjadi artis dadakan. Ketahui saja, dia sangat tampan dan tampilannya
memukau tapi sayangnya dia tidak tertarik pada semua gadis di universitas ini
selain kau " Hanni hanya mendengus
kesal ketika temannya lagi-lagi mengatakan jika kyuhyun memang pantas untuk di
puja, tapi bukankah itu terdengar berlebihan ?
Gadis itu
lebih memilih menyesap ice green tea yang
kebetulan berada di depannya, merasakan cairan manis dan dingin itu mengalir
masuk melalui tenggorokannya daripada mendengarkan lebih banyak hal-hal yang
membuatnya semakin ingin mengenal seorang Cho Kyuhyun.
" Oh iya, tadi aku sempat
mendengar pria itu mengatakan. ' Tidak
ada yang bisa aku jelaskan. Kau terlalu indah untuk di jabarkan, hanni '. Hahaha
sepertinya matanya benar-benar terganggu " Ledek ji neul setelah
memperagakan bagaimana cara pria itu berbicara pada hanni.
" Tutup mulutmu shin ji neul
" Hardiknya kesal.
" Jangan lupa dengan janjimu
untuk menyatakan cinta pada pria itu "
Tubuh
hanni tiba-tiba menegang mendengar tantangan dari ji neul yang se-bisa mungkin
ingin dia hindar. Bagaimana bisa dia menyatakan cinta pada kyuhyun di depan
umum ? Bisa-bisa mahasiswi yang menyukai pria itu melemparinya dengan tomat
busuk.
"
Hai, boleh aku bergabung dengan kalian ?" Hanni sudah bisa menebak siapa
pemilik suara bass itu. Dengan malas
gadis itu menoleh dan memberikan tatapan seakan tertulis jelas pesan ' Mau apa
kau duduk disini ?'
" Aku
tahu kau tidak suka aku duduk disini tapi aku juga tidak suka mengalah pada
keinginanku. Jadi dengan atau tanpa izinmu aku akan tetap duduk disini "
Jelas pria itu menarik kesimpulan sendiri., ia mengambil tempat di depan hanni
dan tepat berada di samping ji neul.
" Aku
tidak perduli " Jawab hanni terdengar enggan.
Pria itu
dengan santai meletakan kedua tangannya di atas meja dengan jari-jari yang
saling bertaut, memperhatikan hanni yang tengah mengunyah makanannya dengan
sangat lahap.
" Kau
makan banyak sekali " Komentar kyuhyun yang melihat setumpuk kentang
goreng, hamburger berukuran besar dan juga satu cup minuman bersoda berada di
hadapan gadis itu.
Gadis itu menoleh, melemparkan pandangan tidak suka kemudian
kembali menunduk untuk menghabiskan makan siangnya.
" Hal yang ku lakukan sama sekali tidak merugikanmu,
jadi diamlah !" Gumamnya dengan mulut penuh makanan.
" Kau tahu kentang goreng itu mengandung karbohidrat
yang terlalu tinggi belum lagi hamburger, mengandung lemak yang jahat dari
hasil pemanggangan dan juga saus-saus yang akan membuat kau kecanduan dengan
bumbu masakan instant. Lihat, lihat.!!" Tunjuk kyuhyunn pada cup minuman
soda yang terletak di samping siku hanni.
" Minuman itu berbahaya, mengandung banyak gula dan
sebagainya. Bisa menyebabkan obesitas, kau mau ?"
" Kau cerewet sekali !! Apa kau pakar kesehatan ?
Peneliti makanan ? Gayamu benar-benar.........Ckckck jauh dari kata
menyenangkan " Sindir hanni masih tetap melahap makannya.
" Aku hanya ingin mengurangi resiko kematianmu karena
menyantap makanan berbahaya semacam itu " Pernyataan pria itu membuat ji
neul yang sedari tadi terlihat sibuk dengan androidnya mulai menoleh dan
menatapnya dengan setengah tak percaya.
" Ya tuhan, pria ini benar-benar !"
"Aku masih hidup ataupun mendadak sekarat itu sama
sekali tidak berpengaruh untukmu bukan ? Cerewet sekali !" Jelas hanni
tanpa jeda setelah berhasil menelan sisa-sisa makanan dalam mulutnya.
Aku memang bisa hidup tapi aku tidak mau melakukannya karna
yang aku tahu...................Aku pasti akan menderita bila hidup
tanpamu" Jelas pria itu serius dengan wajah yang terlihat sangat khawatir.
Gadis itu mengedarkan pandangannya dan sekelompok mahasiswi cantik tengah
berdiri di sudut kantin sambil berbisik-bisik sesekali mengarahkan jari
telunjuk mereka ke arahnya.
" Dia benar-benar sudah tidak waras " Ujar ji neul
sambil menggelengkan kepalanya pelan.
" Kau berusaha merayuku ? Ironis. Karena aku tidak
menyukai pria seperti itu "
" Terserah apapun pendapatmu mengenai diriku, tapi kau
harus segera membuang makanan ini " Gadis itu kembali menarik kesimpulan,
pria ini benar-benar gila.
" Oh, ayolah. Kau harus segera membuang makanan itu
atau aku bisa benar-benar gila karnamu " Pintanya dengan merajuk.
" Tanpa kau beritahupun aku sudah tahu, kau memang gila
" Gadis itu berdiri malas lalu menarik kasar nampan perak berisi makanan
yang sudah setengah habis dia lahap untuk di buang ke tempat sampah.
" Hanni !" Panggil kyuhyun setengah berteriak
namun gadis itu mengabaikannya dan tetap melanjutkan langkah kecilnya menuju
tempat sampah.
Gadis itu merasa sedih menyadari makan siangnya yang nikmat
kini telah bercampur dengan sampah. Hanni mendongak dan baru menyadari bahwa se
isi ruangan kantin mendadak menjadi sunyi senyap. Ketika gadis itu akan
membalikan tubuhnya tiba-tiba seseorang merengkuh pinggangnya dari belakang,
membalikan tubuhnya dan dengan keadaan setengah sadar yang ia ketahui
selanjutnya hanyalah gerakan lembut di bibirnya.
Hanni mengerjap dan sesaat kemudian
matanya terbelalak lebar mendapati kenyataan bahwa bibir pria itulah yang
menempel di bibirnya. Kyuhyun memaksa tubuh hanni untuk mendekat dengan
mendorong punggung gadis itu menggunakan tangannya dan di detik berikutnya pria
itu melumat bibir hanni pelan, memberikan sensasi yang berbeda seperti ada
ribuan kupu-kupu yang melesak keluar dari hatinya.
Tapi mendadak pria itu melepaskan
tautan bibir mereka, menjauhkan tubuhnya dari tubuh hanni dan menatapnya dengan
senyum mengembang.
"
Kau harus terbiasa dengan setiap perlakuanku, termasuk jika aku
menyentuhmu.........Seperti tadi misalnya "
***
Gadis itu menghela nafas pelan, kejadian tadi siang
membuatnya benar-benar merasa sakit jiwa dan belum lagi ji neul yang selalu
meledak dan menggodanya. Tugas yang di terimanya cukup banyak dan memutuskan
untuk membawa sebagian materi yang di terima untuk di kerjakan di rumah.
Gadis itu meneruskan langkahnya ke sebuah halte yang kosong,
ada ruginya jika ji neul tak ada, karena biasanya gadis itu selalu menemaninya
hingga halte.
Hanni memutuskan untuk duduk tepat paling ujung dari
banyaknya deretan kursi halte. Gadis itu menunduk dan meletakan tasnya di atas
pangkuan, biasanya bus akan muncul 30 menit kemudian dan yang bisa dia lakukan
hanyalah diam.
" Kita bertemu lagi " Suara itu membuat hanni
mendongak dengan malas dan melemparkan tatapan dinginnya.
" Sepertinya kita memang sudah terikat oleh takdir
"Ujar pria itu terdengar seperti basa-basi namun tetap saja membuatnya
kesal.
" Kurasa bukan takdir yang mengikat kita. " Jelas
gadis itu. "Kaulah yang mengikatku, memaksaku dan memberi jatuhan vonis
seakan aku ini adalah terpidana mati "
"Tidak, kau salah. Kau berkata seperti itu karena belum
mengetahui takdir itu seperti apa "
Hening sesaat, yang terdengar hanyalah suara gemerisik daun
yang di terbangkan oleh angin lalu jatuh ke tanah.
" Aku tidak suka menunggu " Gumam gadis itu lalu
berdiri, bergegas pergi.
" Hanni !" Panggil kyuhyun cepat, lalu bangkit
dari tempat duduknya.
" Apa kau keberatan jika aku mengantarmu pulang ?"
" Terserah " Jawab hanni malas seakan tak perduli,
kemudian terlihat pria itu sudah berjalan bersisian dengannya.
Mereka berjalan melewati taman kota yang di samping kiri dan
kanan pedestrian di tanami pohon-pohon mapple
yang mulai menggugurkan daun-daunnya, membuat permukaan tanah di selimuti
daun-daun coklat yang berwarna kemerahan.
Kyuhyun tersenyum, setidaknya dia berhasil mengantar hanni
pulang tanpa memaksa gadis itu terlebih dahulu.
" Apa rumahmu satu arah denganku ?" Tanya hanni
lalu mendongak ke arah kyuhyun.
" Hmm, setidaknya mulai 1 minggu nanti mungkin. "
Dengan ragu pria itu menggenggam tangan hanni, membiarkan
jari-jarinya mengait di jari-jari gadis itu. Mengayunkan tangan mereka yang
saling bertautan, membiarkan kulit mereka bersentuhan, membuat pria itu bahagia
karena hal itulah yang paling dia sukai.
" Aku tidak pernah jatuh cinta pada pria lain lagi
selain cinta pertamaku, hyun oppa. Kami
sering bertemu saat masih kecil, awalnya dia membenciku atau bahkan sama sekali
tidak menyukaiku. Dan yang paling membuatku terkesan adalah keinginan dia untuk
mengajakku menikah jika kita di takdirkan untuk bertemu lagi, namun hingga saat
ini aku belum lagi bertemu dengannya, membuat aku menyimpulkan sendiri jika
takdir itu memang tidak mengikat "
" Tapi aku yakin, suatu saat pasti takdirmu akan
terikat " Ujar kyuhyun membuat hanni kembali mendongak tanpa berpikir.
" Benarkah ?" Tanyanya ragu.
"Mungkin "
" Cho Kyuhyun, mau tidak aku jadi pacarku ?" Tanya
hanni nyaris seperti seorang idiot, membuat pria di sampingnya itu terkekeh
geli.
" Bukannya kau sendiri yang mengatakan tidak menyukai
pria sepertiku ?" Ejek kyuhyun terkesan menggoda membuahkan injakan keras
di kakinya.
" Aku hanya memintamu menjadi pacar sementaraku,
membantuku meloloskan diri dari perjodohan bodoh yang di rancang oleh kedua
orangtuaku "
" Perjodohan ?" Tanya kyuhyun dengan air muka
bingung.
" Kau mau membantuku tidak ?"
" Kau punya hati tidak ? Kau ini tidak bisa menghargai
orang patah hati sedikit ya ? Baru beberapa detik yang lalu kau mengatakan
ingin menjadi pacarku tapi berikutnya kau memberitahuku kalau kau di jodohkan
dan memintaku untuk jadi menjadi pacar sementaramu agar pernikahan itu di
batalkan ? Apa kau tidak waras ?" Ujar kyuhyun dengan wajah memelas
membuat gadis itu tiba-tiba berdecak kesal.
"Dengar, ini hanya berpura-pura dan berhentilah
memasang wajah memelas seperti itu ! Aku sama sekali tidak kasihan padamu
"
Kyuhyun menggeleng kepalanya cepat-cepat, mengganti ekspresi
wajahnya. Gadis itu sama sekali tidak bisa di ajak berdamai sedikitpun.
" Sudah sampai " Hanni menghentikan langkahnya,
mengedikan dagunya ke arah sebuah rumah minimalis bercat putih dengan
pekarangan yang cukup luas dan di tanami beberapa bunga liar.
" Kau mau masuk ?" Tawarnya.
" Tidak mau " Balas kyuhyun ketus.
" Cih, kekanakan " Tangan gadis itu terulur hendak
membuka pintu pagar.
" Hanni !" Panggil kyuhyun membuat gadis itu
menoleh.
"Sampai bertemu besok " Pamitnya lalu tersenyum,
membuat mata gadis itu lagi-lagi terkunci hanya pada wajahnya.
Hanni merasakan bahwa pria itu hanya berkonsentrasi
menatapnya, seakan hanya dialah mukzijat pribadinya. Kemudian kyuhyun menunduk,
menjulurkan tubuhnya untuk mengecup sekilas pipi gadis itu hingga menimbulkan
semburat merah di kedua sisi wajahnya. Membuat pria itu dengan cepat
menambahkan 1 lagi daftar kegiatan dalam hidupnya, mencium gadis itu dan jangan
lupa untuk sering-sering melakukannya.
"
Hanni,aku punya1 penawaran untukmu. Bagaimana kalau kau jadi milikku saja
?"
***
Gadis itu berguling kesana kemari di atas tempat tidurnya.
Sudah lewat malam dan dia masih belum bisa tidur. Gadis itu merasa dirinya
tidak waras dan semua itu terjadi karena kyuhyun, Bagaimana ada seorang manusia
di ciptakan seperti itu ?
Sekilas gadis itu mengingat kata-kata kyuhyun, masih terekam
jelas dalam ingatannya dan mungkin takkan pernah bisa ia lupakan.
"
Hanni,aku punya1 penawaran untukmu. Bagaimana kalau kau jadi milikku saja
?"
Dan setelah mengatakannya pria itu pergi begitu saja, atau
lebih baik menghilang saja dari pandangannya. Bohong ! Sebenarnya ia ingin
melihatnya lagi, semacam perasaan rindu. Jangan katakan kalau itu ' Love at the first sight ?' Dan dalam
waktu yang bersamaan dia di buat bingung oleh 3 pria sekaligus. Cho Kyuhyun,
Hyun Oppanya dan pria yang telah di
jodohkan dengannya.
Mngingat nama kyuhyun .Apakah dia mencintainya ? Tapi atas
dasar apa ia mencintainya ? Karena kyuhyun adalah pria tertampan yang pernah ia
temui ? Oh, yang benar saja. Jujur sekali kelihatannya. Tapi pada kenyataannya
pria itu tampan bahkan sebelumnya perlu di tambahkan kata sangat pada kata
sifatnya. Tapi itu rahasia, biarlah hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Sekilas
ingatan masa lalunya kembali muncul, bersama hyun.
Hanni
memandang malu ke arah dua orang dewasa yang berada di hadapannya. Ayahnya
membawanya serta ibunya ke seoul untuk bertemu teman lama mereka. Tatapannya beralih pada seorang anak lelaki
yang berdiri di samping kedua orang dewasa itu dan menatapnya dengan angkuh
sehingga dia lebih memilih untuk menundukan kepalanya, menghindari bertatapan
langsung dengan anak itu.
" Ayo
perkenalkan namamu " Suruh kedua orang dewasa itu yang sepertinya orangtua
dari si anak yang memiliki wajah kurang ramah.
"
Kenapa appa dan eomma menyuruhku memperkenalkan diri padanya ?" Tanya anak
itu tidak percaya. Ekspresinya menunjukan ketidaksukaan pada hanni, dan
melemparkan tatapan minta tolong pada kedua orangtuanya seakan hanni itu adalah
hal yang paling menakutkan di dunia namun kedua orangtuanya malah menatapnya dengan
tajam.
"
Baiklah, panggil aku hyun. Ara ?" Ujar anak itu dengan enggan menjulurkan
tangannya dan hanni refleks menjabat tangan hyun dengan sedikit ragu.
"
Hanni. Bangapseumnida " Ujarnya sambil membungkuk sopan.
"
Kalian bermainlah. Kami masih ada urusan " Setelah orang-orang dewasa itu
meninggalkan mereka tinggalah hanni dengan hyun.
"
Kenapa aku harus bermain denganmu ?" Protes hyun. Dari nada bicaranya
sudah jelas bahwa anak itu tidak mau melaksanakan peritah orangtuanya. Wajah
hanni terlihat memanas, ada genangan air di pelupuk matanya seperti hendak
menangis.
Hyun
menghela nafas pelan. " Kau itu cengeng sekali. Ayo ikut aku !" Ujar
anak itu sambil melangkah duluan meninggalkan hanni. Membuat gadis kecil itu
berlari tergesa-gesa keluar rumah untuk menyusul hyun yang sudah lebih dulu
meninggalkannya.
Hanni baru
menginjakan langkahnya di halaman belakang rumah dan sudah terkesima dengan
pemandangan bunga-bunga liar yang di biarkan saja di tanam layaknya padang
bunga.
"
Wah, indah sekali " Ujarnya kagum.
"
Tidak usah kau katakanpun aku sudah tahu. Eomma dan appa yang menanamnya,
mereka suka botani "
"
Umm, Hyun oppa " Panggil gadis itu mendekat lalu berjalan beriringan.
" Kau
memanggilku oppa ? Baguslah, mengingat usiaku sudah 10 tahun dan kau baru 8 tahun
" jelas anak itu membanggakan dirinya.
Hyun
menoleh dan menemukan hanni tengah tersenyum manis ke arahnya membuat ia segera
memalingkan wajahnya. " Bunga ini indah bukan ? Aku sendiri yang
menanamnya ?" Tanya hyun lalu memetik sebatang bunga baby breath lalu
meenyelipkannya pada rambut hanni yang di biarkan tergerai menutupi punggung.
"
Gomawo dan mianhae mungkin aku.." Anak itu tersadar ketika hanni mulai
mengucapkan kata maaf, karena sebenarnya dialah yang salah.
"Bukan
kau yang salah, tapi aku. Aku sudah di ajarkan untuk bersikap dewasa di usiaku
yang baru menginjak 10 tahun karena appa dan eomma yang selalu berpergian ke
luar negeri membuatku tidak mempunyai teman bermain bahkan seluruh teman di
sekolahpun membenciku dan mengatakan aku sombong. Dan hari ini kau datang, aku
hanya belum terbiasa bermain dengan orang lain apalagi seorang anak perempuan
" Jelas hyun di akhiri dengan senyuman getir.
"
Oppa tidak perlu khawatir, kita bisa berteman bukan ?"Tawar gadis itu
sambil tersenyum ramah. Lalu mengulurkan tangan dan mengacungkan jari
kelingkingnya.
"
Teman " Hyun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking gadis
itu sambil tersenyum senang.
Keduanya
terduduk lama di depan padang bunga yang terletak di halaman belakang rumah.
Hyun menoleh saat merasakan sesuatu tiba-tiba membebani bahunya. Dia sedang
asyik menatap bunga-bunga yang bermekaran di musim semi kali ini dan menyadari
bahwa hanni sudah tertidur dengan kepala yang menempel pada bahunya. Sekilas
anak itu melirik arloji hitam yang di kenakannya. Pantas saja, sudah lebih dari
1 jam mereka berdiam diri disana.
Dengan
hati-hati anak itu menarik tubuh hanni untuk semakin mendekat dan membiarkan
kepala gadis itu berpindah ke pangkuannya. Hyun menarik napas pelan sambil
menatap wajah polos hanni, wajah cantik yang mungkin tidak akan pernah bisa dia
lupakan, anak itu melihat bibir hanni bergetak, menggigil kedinginan. Dengan
segera ia melepaskan jas formal yang di kenakannya untuk menutupi tubuh gadis
itu. Hal yang tidak pernah dia lakukan, namun ketika pertama kali bertemu gadis
itu, apapun yang terjadi dan bagaimanapun caranya dia akan selalu menjaga gadis
manisnya. Ada sejenis perasaan yang bergelut di hatinya, perasaan yang sangat
asing baginya dan mungkin hanya orang dewasalah yang tahu akan hal itu.
"
Hanni ! Hanni !" Panggil kedua orangtua gadis itu membuat hyun refleks
menoleh ke belakang dan menemukan orangtuanya dan orangtua hanni tengah
memperhatikan mereka dari ambang pintu.
Hyun
merasakan ada pergerakan kecil di sekitar pangkuannya dan mendapati gadis itu
sudah terbangun dengan mata yang mengerjap-ngerjap.
" Ah,
hyun oppa. Mianhae " Ujarnya malu lalu segera bangun dengan keseimbangan
yang belum ia dapat sepenuhnya.
"
Hanni, kita harus pulang. Pamitlah terlebih dahulu dengan hyun " Teriak
ayahnya dari ambang pintu.
"
hyun oppa, aku pergi dulu ne ? Gomawo dan sampai bertemu lagi " Ujar hanni
lalu membungkuk dan membalikan tubuhnya namun hyun mencegah tangan gadis itu
hingga hanni kembali berbalik dan menghadapnya.
" Apa
aku jatuh cinta padamu ?" Tanyanya salah tingkah dengan wajah yang
memerah.
" Ne
?"
" Kau
maukan berjanji satu hal padaku ?"
" Apa
?"
" Kau
hanya boleh mengingatku, sebelum tidur kau harus mengingat namaku ' Hyun Oppa'
dan aku pasti akan muncul di mimpimu, semoga. Kelak suatu saat jika kita di
pertemukan kembali, kau harus jatuh cinta padaku apapun yang terjadi aku akan
membuatmu jatuh cinta padaku dan seperti orang dewasa lainnya kita akan
menikah. Mengerti ?" Hanni tampak berpikir sesaat kemudian mengangguk
mengerti. Hyun ikut bangkit dengan tangan yang masih mencengkram lengan gadis
itu lalu membawanya ke dalam pelukan.
"
Sampai jumpa hanni "
Hanni tersenyum mengingat hal itu. Dan coba bayangkan ? Saat
itu dia jatuh cinta pada seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dengan keinginan
besar menikah dengannya, merubah kehidupannya menjadi sesuatu yang lebih indah.
***
Pagi itu terasa sangat menakjubkan
sekali, bukan karena ada bintang jatuh atau bahkan sejenis bidadari cantik yang
turun dari langit, tapi lebih dari itu. Pria itu berdiri di depan gerbang,
memperhatikan puluhan mahasiswi yang baru berjalan memasuki gerbang. Pandangan
kyuhyun beralih pada seorang gadis yang nampak mencolok di sekeliling mahasiswi
lainnya yang terlihat berlomba memamerkan pakaian terbaik mereka, berdandan
cantik dan tampil sefeminin mungkin. Gadis itu tampak cantik hanya dengan
sekilas melihatnya saja. Gadis itu berpenampilan cukup biasa, hanya dengan
mengenakan jeans belel dan kaus berwarna biru muda yang tampak longgar di
tubuhnya. Sebuah topi mempermanis penampilannya dan menutupi sebagian rambutnya
yang di gulung ke atas dan secara tidak langsung menampakan leher jenjangnya
yang putih bersih. Membuat hanni nampak
paling bersinar dan memukau di antara puluhan gadis, atau ribuan bahkan jutaan
gadis yang pernah di temuinya.
Matanya mengikuti langkah gadis itu yang terus berjalan ke
arahnya dan kini berdiri tepat di hadapannya dengan senyum yang tak lantas
hilang dari wajah cantik miliknya. ASTAGA ? Dia tersenyum ?
" Ada yang salah denganmu " Ujarnya hati-hati.
" Apa ? Aku merasa baik-baik saja " Gadis itu
memperlihatkan wajah polosnya yang nampak ceria pagi itu.
" Oh, ya sudah "
" Kajja "
Ajaknya semangat. " Pagi yang cerah " Lanjutnya sambil tersenyum
senang membuat pria itu berdiri mematung dan menatapnya seolah tak percaya.
" Ayo " Tangan gadis itu terulur menarik
pergelangan tangan kyuhyun dan menggandengnya hingga koridor universitas.
Keduanya berjalan beriringan menyusuri koridor universitas,
kyuhyun menunduk memperhatikan gadis yang berada dalam rengkuhan tangannya
sementara gadis itu mendongak membalas tatapannya. Keduanya tidak berbicara
apa-apa, hanya saling menatap dan mengagumi seolah dunia ini hanya tercipta
untuk mereka berdua dan tidak memperhatikan banyaknya orang yang menatap
keduanya dengan kening berkerut dan alis yang saling bertaut. Sekilas kyuhyun
melihat beberapa gadis yang memalingkan wajahnya dengan kesal bahkan wajahnya
terlihat memerah menahan marah mendapati dirinya berjalan bersama dengan hanni.
" Hanni !" Panggil ji neul dengan wajah yang
menatap mereka seolah tak percaya.
" Jawab aku ! Kau mengatakan hal itu padanya ?"
Tuntutnya tak sabaran.
Hanni menatap ji neul dengan wajah polosnya. " Tentu
" Dan ji neul membalasnya dengan tatapan aneh.
" Kalian memang pasangan tak waras " Ujarnya lalu
berlalu dari hadapan mereka.
" Ada apa ?"
" Dulu ji neul mengajakku untuk bertanding game dan
yang kalah akan mendapatkan hukuman. Dan apa kau tahu ? Hukumannya adalah
menyatakan cinta pada mahasiswa baru di kelas kami dan itu kau. "
Jelasnya. " Tapi aku berubah pikiran, aku tidak ingin menyakitimu dan
mempermainkanmu. Bagaimana jika yang kemarin aku katakan itu adalah perasaan
yang sesungguhnya. Dan jika kau memang mempunyai perasaan yang sama sepertiku,
bisakah kau membantuku untuk menghindari perjodohan itu ?" Tanya hanni
sedikit cemas kalau-kalau kyuhyun akan marah padanya.
" Tapi bagaimana dengan hyun mu ?"
" Dia hanyalah masa laluku, mungkin kenangan terbaikku
karena buktinya hingga detik ini dia belum muncul juga. Namun aku akan tetap
menunggunya, sebagai kakakku "
" Senang bisa mendengarnya, hanni " Ujar pria itu
tulus.
***
Hanni duduk berhadapan dengan kyuhyun. Gadis itu
memperhatikan kekasihnya yang tengah membuka kotak bekal lalu sesaat kemudian
menyodorkannya ke arah hanni.
" Makanlah, aku sendiri yang membuatnya " Tawarnya
lalu menunjuk beberapa potong sayuran segar yang dia bumbui seperti salad dan di
bagian lainnya terdapat potongan buah.
" Aku tidak suka sayur " Tolak hanni sambil
membungkam mulutnya menggunakan kedua telapak tangan.
" Ayo makanlah, sedikit saja " Paksa kyuhyun lalu
mendorong kotak bekal itu ke arah hanni.
" Aku tidak mau " Ujar gadis itu keras kepala lalu
mendorong kotak bekal itu ke arah sebaliknya.
" Makan ! "
" Tidak mau !"
" Makan !"
" Tidak mau !"
" Baiklah kalau tidak mau, aku juga tidak mau
membantumu membatalkan pernikahan bodoh itu " Ancam kyuhyun lalu menarik
kotak bekal itu dan hendak membuangnya ke tempat sampah.
" Tunggu dulu " Cegah hanni lalu mencengkram
pergelangan tangan kyuhyun.
" Baiklah, aku akan memakannya " Kyuhyun
menyodorkan kotak makanan itu kembali dan hanni mulai memakan satu persatu
sayuran hijau dan buah segar itu dengan ekspresi yang tidak bisa di artikan.
" Bagus " Puji kyuhyun lalu mengulurkan tangannya
ke depan dan mengusap lembut rambut gadis yang berada di hadapannya itu.
" Besok kita pergi jalan-jalan "
" Tidak bisa. Besok acara perjodohannya akan berlangsung."
Tolak hanni tegas.
" Hanya sebentar "
" Baiklah "
***
" Kau harusnya sedikit berdandan, apa kau tidak malu
mengenakan pakaian kuno seperti itu ?" Komentar ji neul dan hanya
memperhatikan hanni yang hanya bisa memutar-mutar handphone miliknya.
" Tidak ! Karena aku menyukainya, apa ini menjadi satu
masalah besar ?" Tanya hanni ketus.
" Tapi nanti sore kau akan kencan. Apa kau tidak malu
dengan kyuhyun ? Di taman kan banyak gadis cantik, apa kau tidak takut pria itu
akan berpaling darimu ?" Goda ji neul sambil mengedip jahil ke arah hanni
dan itu malah membuatnya terlihat semakin gugup.
" Tidak mungkin "
" Mata tidak bisa menipu hanni, apa kau tidak cemburu
jika pria itu berdekatan dengan gadis lain ?"
" Tidak. Mana mungkin. Aku
membebaskan dia melakukan apapun yang dia suka " Sergah hanni terdengar
seperti berusaha meyakinkan jineul.
" Jadi menurutmu kyuhyun boleh
makan siang dengan gadis lain, pergi bersama bahkan kencan. Atau bahkan
meniduri mereka ? Oh iya, bagaimana rasanya di cium oleh seorang Cho Kyuhyun
?" Goda ji neul membuat hanni hanya dapat menggeram kesal.
" Sialan kau shin ji neul !!
Pertanyaan terakhir itu tidak sepantasnya untuk kau tanyakan !!" Gadis itu memukul wajah ji neul menggunakan
bantal yang tak jauh dari tempatnya berada, membuat ji neul hanya bisa mengaduh
kesakitan.
" Sebaiknya hilangkan sifat keras kepala dan
munafikmu itu dan akui bahwa pria itu sudah membuatmu kehilangan akal sehat.
Baiklah, baiklah. Aku akan mendandani hari ini, jadi jangan protes karena
sentuhan tanganku "
***
Hanni menatap pantulan tubuhnya dari
dalam cermin. Mengagumi riasan ji neul, dress berwarna putih di atas paha serta
bagian bahu yang di biarkan terbuka, memperlihatkann sedikit belahan dadanya.
Rambutnya di beri sentuhan ikal kini di biarkan terurai indah. Kakinya yang
memang pada dasarnya sudah jenjang, di lengkapi alas yang cantik berupa sepatu
berwarna senada dengan dressnya, ukuran 10 cm dengan tali yang melilit
pergelangan kakinya di beri hiasan pita yang terdapat pada bagian ujung desain
sepatu tersebut semakin mempercantik pernampilannya.
Sangat cocok dan nampak layak untuk
bersanding dengan kyuhyun.
" Hanni, ayo turun " Ajak
ji neul yang berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya di depan
dada.
" Apa ini tidak berlebihan
?"
" Tidak ! Kau sangat cantik
!"
***
"
TARA ! Sangat cantik bukan ? Apa kau suka ?" Pria
itu mendongak menatap tak percaya gadis yang berada di hadapannya dengan
ekspresi yang tidak dapat di jelaskan. Kyuhyun menegakan tubuhnya yang tadinya
bersandar ke dinding, melangkah maju kemudian mengangguk tanda setuju dengan
pendapat ji neul. Gadis di depannya itu cantik, luar biasa dan sempurna.
Suatu kesempurna yang terlalu sayang
untuk di lewatkan, dengan perlahan pria itu mendekati tubuh hanni dan dengan
terang-terangan menatap tubuh gadis itu dari ujung kaki hingga kepala. Sangat
sempurna tidak ada satu pun yang membuatnya kecewa.
“ Aku tidak begitu suka dengan dress
ini ” Ujar hanni sambil terus meremas bagian bawah dress miliknya, tepatnya
dress milik ji neul yang di pinjamkan untuknya karena ia tidak memiliki satupun
pakaian yang berbau feminin.
“ Tapi dress itu cocok untukmu”
Jawab kyuhyun “ Aku tahu belahan dadanya terlalu rendah tapi aku tetap
menyukainya “ Tandas kyuhyun dengan senyum yang bermain di sudut bibirnya.
Sialan kau Cho Kyuhyun ! “ Wajah hanni sudah memerah, malu karena pria
itu melihat sesuatu yang seharusnya tidak pantas untuk di lihat. Hal itu
benar-benar membuatnya tidak tahu dimana
harus menyembunyikan wajahnya.
" Kau terlalu emosional, hanni
" Pria itu mengangkat tangannya, jari-jari lentiknya terulur menyentuh
permukaan wajah hanni dengan sentuhan ringan, pandangan yang hanya masih
ter-arah pada gadis itu....Satu hal yang selalu dia sukai dari gadis itu di
lihat dari sisi manapun. Terpaan nafas kyuhyun menyapu kulit wajahnya, membuat
gadis itu benar-benar lupa bagaimana caranya agar bisa kembali menginjak tanah,
seakan keseimbangan alam mulai tergantikan oleh pria itu dan hanya dia yang
mampu menghentikan gaya gravitasi yang tercipta hanya karena tatapan matanya.
Kyuhyun mengangkat dagu hanni menggunakan jari telunjuknya hingga gadis itu
mendongak, membuat wajah mereka hampir tidak berjarak.
" Aku mencintaimu dalam keadaan
apapun. Cacat dan tak berbentuk sama sekali tidak masalah untukku. " Bisiknya pelan, sepenuhnya terdengar
serius tanpa bermaksud menggoda.
"Ngomong-ngomong. Kau nampak
cantik sekali hari ini. "
" Menyebalkan " Teriak ji
neul frustasi bahkan terlihat syok, sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba
terasa sakit.
" Hanni! Cepat bawa pria ini
pergi sebelum aku benar-benar di buat gila karnanya "
***
Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Keduanya
mengedarkan pandangan, memperhatiakan puluhan white rose dan jasmine
mekar dengan sempurna di balik rerumputan sejenis teki. Seperti biasa, kyuhyun
membiarkan jemari tangannya mengait dengan jemari tangan hanni. Merasakan
kehangatan yang berbeda ketika kulit mereka konstan bersentuhan.
" Kyuhyun " Panggil hanni membuat pria itu dengan
refleks menunduk, meskipun hanni sudah berusaha mengenakan sepatu berhak tinggi
tetap saja ia harus mendongak ketika menatap pria itu langsung.
"Bisakah kita berjalan pelan-pelan saja " Pinta
hanni dengan kaki kecilnya yang berjalan tertatih-tatih berusaha menyeimbangi
langkah besar pria itu.
" Memangnya kenapa ?" Tanya kyuhyun dengan wajah
tanpa dosa seperti tidak mengetahui maksud dari gadis itu. Bodoh ? Atau memang
sengaja berpura-pura bodoh ?
" Aku lelah. Aku tidak biasa memakai sepatu seperti ini
" Merasa sudah tidak tahan lagi,
gadis itu menjatuhkan dirinya ke tanah.
" Kau ini kenapa ?"
" Kakiku sakit, bodoh ! Cho Kyuhyun bodoh ! Mati saja
kau " Umpatnya kesal sambil meluruskan kakinya dan menendang lepas sepatu
ber-hak tinggi yang sedang di pakainya begitu saja.
" Dasar sepatu sialan ! Menyebalkan !" Jeritnya,
menggeram frustasi.
Hanni tersentak pelan saat tiba-tiba saja pria itu memungut
sepatunya yang teronggok naas di atas tanah, kemudian berjonggok di depannya,
memasangkan kembali sepatu itu dengan benar. Hanni merasakan wajahnya yang
tiba-tiba memanas, merasakan tangan pria itu yang menyentuh permukaan kulitnya
.
Kyuhyun tersenyum
padanya, membuat jantungnya nyaris mencelos. Mata pria itu tetap fokus dan
ter-arah seolah telah di program hanya untuk menyusuri dan menatap wajahnya.
Dan kali ini sepertinya hanni harus membuat pengakuan, karena nyatanya dia
mengagumi mata milik kyuhyun, menyukai cara pria itu menatapnya, mata yang
dengan kurang ajarnya membuat ia tidak bisa berkedip hanya dengan bertemu
pandang.
Hanni mengerjap, mengembalikan kesadarannya pada dunia
nyata. Tangan pria itu terulur menarik pegelangan tangan hanni hingga gadis itu
berdiri berhadapan dengannya, menghilangkan jarak yang tersisa secara perlahan.
Membiarkan pria itu menatap wajahnya dengan intens.
"Bukankah aku pernah mengatakannya, aku menginginkanmu
tampil apa adanya. Aku menyukai kau berdandan seperti biasanya saja. Jujur,
hari ini kau nampak cantik luar biasa. Tapi aku tidak suka pria-pria di luar
sana menambahkan satu daftar hobi baru mereka, fokus menatapmu tanpa berkedip.
Bukankah itu terdengar sangat menyebalkan ? "
" Tapi, kyu.."
" Jangan pikirkan perkataan ji neul " Jelasnya
seolah bisa membaca apa yang sedang di pikirkan hanni. " Kita nampak
serasi walau di lihat dalam sisi apapun. Yah, walaupun aku sadar sepatu
mengenaskan ini belum bisa membantumu untuk berjalan sejajar denganku."
" Bilang saja kalau aku pen..."
Ucapan hanni terpotong tiba-tiba kyuhyun menaikkan tubuhnya
ke atas kursi taman yang berada di samping mereka, sehingga kini kyuhyun lah
yang harus sedikit mendongak untuk menatap wajah gadis itu.
" Puas ? Sekarang kau terlihat cukup tinggi. "
Tangan pria itu yang tadinya melingkar sempurna di sekeliling pinggang hanni
kini beralih pada kedua tangan gadis itu lalu di genggamnya erat.
" Gomawo Cho Kyuhyun " Gadis itu sedikit menunduk
agar bisa melihat wajah pria itu dengan jelas.
" Kau bermaksud untuk menggodaku ?" Tanya kyuhyun
tepat sasaran.
" Tidak " Gumam gadis itu sambil mendekatkan
wajahnya ke arah kyuhyun. " Kau saja yang mudah tergoda. " Sedetik
kemudian bibir mereka bersentuhan. Hanni mengecup bibir pria itu singkat lalu
melepaskannya.
"Pembual !"
***
Hanni menatap kyuhyun dan kedua orangtuanya bergantian.
Rasanya ia tidak begitu nyaman membawa seorang pria ke rumah dan mengatakan
jika kyuhyun adalah kekasihnya hanya demi membatalkan pernikahan bodoh itu
walau pada kenyataannya kyuhyun memanglah kekasihnya.
Dan sekarang kedua orangtua hanni merasa senang dengan
kehadiran kyuhyun, padahal tadi hanni berpikir bisa saja kedua orangtuanya
menendang kyuhyun keluar dari rumah karena berusaha untuk menggagalkan
pernikahan putri tercinta mereka.
" Kenapa kau bisa jatuh cinta pada hanni ? Tidak kah dia terlalu kurang untukmu ?" Seloroh sun hwa di sambut gelak tawa kyuhyun dan yoon ho, ayah hanni.
" Oh, iya . Aku lupa mengatakannya. Hanni sama sekali
tidak bisa masak, dia tidak pandai, tidak becus mengurus dirinya sendiri bahkan
sering lupa untuk mandi. Dan makannya juga sangat banyak, kau bisa rugi besar
jika mencintainya. Hanni, beruntung sekali kau mendapatkan pria setampan dia
"
" Dan jangan lupakan satu kenyataan. Aku juga sama
beruntungnya mendapatkan gadis secantik hanni "
" Oh, iya kyuhyun. Mana kedua orangtuamu ? Apa mereka
tidak akan datang ?" Tanya sun hwa membuat hanni terbelalak kaget karena
gadis itu sama sekali belum memperkenalkan pria yang di bawanya ke rumah itu.
" Eomma dan appa akan menyusul, sebentar lagi "
" Itu mereka " Seru yoon ho senang. Terlihat jelas
dua orang paruh baya berpakaian rapih telah berdiri di ambang pintu, kedua
wajah yang sangat familier di hidupnya.
" Apa kau sama sekali tidak mengingatku, hanni ?"
Tanya kyuhyun lalu berdecak kesal.
" Hyun,aku hyun oppa.
Aku tidak pernah melupakan janjiku padamu hanni. Dan maaf sebagai orang yang
bernama Cho Kyuhyun, aku tidak bisa membatalkan perjodohan ini karena aku
sendirilah yang di jodohkan denganmu. Aku adalah 3 pria yang sama. Aku cho
kyuhyun, aku hyun dan aku pria yang di jodohkan denganmu dan satu hal yang
takkan pernah berubah dariku, aku mencintaimu hanni " Hanni saat ini butuh
palu atau benda apa saja yang bisa membunuh pria itu dalam satu kali hantaman.
Tapi dia tidak bisa karena dirinya sibuk merutuki kebodohan otaknya yang sama
sekali tidak menyadari pria yang selama ini memperhatikannya adalah hyun, nama
yang terdengar manis ketimbang Cho Kyuhyun.
" Aku menyesal. Apa kau sebegitu mencintaiku hanni
?"
"Cho Kyuhyun, kau menyebalkan, kau pembohong,aku
membencimu " Gusar hanni kesal.
" Mian, hanni. Saat eomma
memberitahu bahwa kau di jodohkan , eomma
sama sekali tidak mengatakan bahwa pria itu adalah hyun, atau yang kau
kenal saat ini adalah cho kyuhyun. Kyuhyun sendiri lah yang memutuskan untuk
kembali ke korea setelah beberapa tahun menetap di manhattan dan memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikannya di
universitas yang sama denganmu, berusaha mendekatimu, membuatmu jatuh cinta
dengan cara yang wajar. " Jelas eun hwa lalu tangannya terangkat mengusap
rambut putrinya lembut.
" Terserah kau mau marah padaku. Persiapkan dirimu
dengan baik, 1 minggu lagi kita akan menikah "
" Apa kau gila ?" Ya, tuhan. Gadis itu benar-benar
tidak tahu atau memang tidak mengerti situasi dan kondisi. Merutuk calon suaminya di depan calon mertua dan
kedua orangtuanya.
" Cho Han Kyung "
" Han Hyun Kyung " Gadis itu cepat-cepat
meralatnya dengan suara keras yang tidak kalah menggelegar.
" Sama saja bukan, 1 minggu lagi atau hari ini margamu
akan tetap berubah. Kau jadi mililkku dan aku menjadi milikmu "
" Kau mengajakku menikah setelah baru beberapa hari
yang lalu kita kembali bertemu ?"
“Memangnya kenapa jika aku ingin
menikah denganmu ?Aku sudah menemukan gadis yang baik, yang tepat untuk hidupku
dan itu kau. Hanya saja aku menemukanmu lebih cepat, hanni”
*************************
THE END ************************
Gue
pribadi ngak suka endingnya -.- agak belibet soalnya mau di ke romance-in takut nambah makin panjang dan nanti ada yang
ngritik lagi. Gue udah bikin nih FF sejelek mungkin karena lagi bad mood plus
males -.- kritiknya itu loh bikin sakittttttttttttttt hati. Gimana kalau gue
ngehilangan aja dari dunia FF kalau kayak gini terus ? Sorry yah kalau
romancenya gagal dan ngak ada quotes soalnya lagi males -.-
Penulis
: Dini. Widianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar